TANJUNG RAYA, Siberindo-Ikan Keramba Jaring Apung ((KJA) di Kawasan Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat kembali mati massal, diduga penyebabnya akibat badai yang mendera Jumat (18/11/2022), disertai hujan lebat semenjak beberapa hri ini.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Paangan (DPKP) Kabupaten Agam, Rosva Deswira, S.Pi, M. Si Jumat (18/11/2022) mengakui, puluhan ton ikan mati mendadak, terutama di Nagari Sungai Batang.
Hasil peninjauan tim, jelas Rosva Deswira, bersama Kadis Lingkungan Hidup Ir. Arief Restu, M. Si, Camat Tanjung Raya Roza Syafdefianti ke lokasi yang ditimpa bencana, kematian ikan dalam KJA di Tapian Tampuniak, Jorong Tanjung Sani, Nagari Sungai Batang, dari hitungan sementara sekitar 45 ton.
Perkirakan 45 ton itu, berasal dari 124 petak KJA dengan pemilik sebanyak 27 pembudidaya. Ada rencana untuk evakuasi bangkai ikan, tapi tidak mungkin dapat dilakukan, mengingat masih ada ikan di KJA sekitarnya dalam kondisi sesak napas (Mabuk) karena kekurangan oksigen.
Bila evakuasi dilakukan akan memicu kondisi ikan semakin mabuk dan semakin stres. Karena itu, jelas Rosva Deswira, disarankan melalui Jorong Tanjung Sani dan beberapa masyarakat yang dijumpai agar ikan yang sudah mati itu tidak membuang ke dalam danau.
Selain itu telah disarankan juga untuk mengevakuasi ikan yang masih hidup (sehat) ke kolam penampungan sementara di darat, dengan tujuan untuk mengurangi resiko kematian lebih besar guna menghindari kerugian lebih banyak, terang Rosva Deswira.[lk]