LUBUK BASUNG, marapipost.com-Butuh perthatian semua pihak, Masjid SMA Negeri 3 Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, hingga berita ini diterbitkan, masih terbengkalai. Pembangunan masjid tersebut dimulai semenjak tahun 2010, tepatnya, peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2010.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Rahman menjelaskan di SMA Negeri 3 Lubuk Basung, keberadaan masjid berukuran 18 meter kali lebar 15 meter ini, sangat penting artinya bagi pendidikan krakter anak, terutama bagi siswa yang beragama Islam. Peletakan batu pertama masjid ini PADA tahun 2010, ketika itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Fauzir, kepala sekolah Lismar Mahcmud.

Hal itu dijelaskan Rahman Selasa (13/8/2024), menjawab pertanyaan di SMA Negeri 3 Lubuk Basung di Sago, Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ketika diminta upaya-upaya yang diterapkan sekolah untuk kelancaran pelaksanaan kurikulum merdeka di SMA Negeri 3 Lubuk Basung.
Sudah 14 tahun usia masjid ini semenjak peletakan batu pertama, namun masih belum dapat ditempati. Karena itu butuh perhatian semua pihak, agar masjid ini dapat diselesaikan, jelas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Rahman, yang juga didampingi bagian Humas Fandi.
Agar pelaksanaan pembangunan masjid tersebut tetap berlanjut, melalui rapat komite, pengurus komite membuat kesepakatan melahirkan gerakan infak seribu setiap hari. Dana yang terkumpul, dimasukkan kerekening khusus pembangunan masjid dipegang komite sekolah.
Diakui, kelanjutan pembangunan masjid ini terasa lamban, sebab untuk saat ini, masjid ini dibangun dengan swadaya, belum ada bantuan dari pemerintah. Ketika peletakan batu pertama, sekolah setingkat SMA dan sederajat kewenangan berada dikabupaten/kota, kemudian setelah itu kewenangan beralih ke tingkat provinsi.
Terhadap keberadaan sekolah ini, pemerintah cukup memperhatikan terhadap kebutuhan fisik pembangunan sekolah. Dahulu, ketika sekalah ini berada dalam kewenangan dapat perhatian dari anggota DPRD Kabupaten Agam, sehingga maju pesat.
Setelah kewenangan berpindah ke Provinsi Sumatera Barat, perhatian terhadap sekokolah ini tetap tinggi, sehingga kebutuhan pembangunan fisik terpenuhi. Bantuan itu mengalir melalui anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Haji Syafril Huda, hingga sampai-sampai pembangunan pagar selesai.
Yang jadi permasalahan saat ini adalah kelanjutan pembangunan masjid, sebagai sarana ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Sekolah yang memiliki 303 siswa ini membutuhkan kelanjutan pembangunan fisik masjid butuh dana sekitar Rp1 miliar. Pengurus berusaha keras untuk mencari dan mengumpulkan dana. Kalau tidak ada aral melintang, akhir Agustus 2024 ini akan digelar acara helat, untuk mencari dana kelanjutan pembangunan masjid SMA Negeri 3 Lubuk Basung ini.
Kepala sekolah, Hilda Sridewita, terang Rahman, berharap, masjid yang dibangun semenjak 14 tahun lalu itu segera selesai, kalaupun belum dapat selesai 100 persen, sekurang-kurangnya dapat diselesaikan untuk sekedar layak ditempati saja dahulu, mengingat kesulitan warga sekolah, siswa dan guru, dan staf sekolah, untuk melaksanakan aktivitas berbau keagamaan (Islam), jelas Rahman yang akrab disapa dengan Buya tersebut.[lk]