LUBUK BASUNG, marapipost.com-Sekolah Dasar (SD) Negeri 42 Pasar Durian Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, butuh perhatian pemerintah, lingkungan sekolah rawan. Rawan dari kemanan dan kenyamanan, rawan dari kesehatan. Rawan kejahatan, sekolah dikelilngi kebun sawit.
Sekolah dengan jumlah murid 64 orang itu, jauh dari kelayakan sebuah lembaga pendidikan, sekolah belum dipagar untuk keamanan dan kenyamanan, tidak memiliki pagar yang memadai. Belum memiliki toilet yang memadai. Toilet guru dan murid sama saja, air pun tidak pula, air toilet menampung air hujan, ada sumur gali, tapi airnya berbau, bau besi.

Beberapa wartawan Selasa (10/12/2024) berkunjung ke SD Negeri 42 Pasar Durian Manggopoh, ketika berdialogh dengan beberapa guru dan operator, menanyakan berapa jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dijawab dengan jawaban tidak mengetahui, katanya, yang mengetahui hanya kepala sekolah, rupanya keberadaan dana BOS ini sangat tertutup. Tapi setelah didesak wartawan operator menjawab seadanya, dana BOS Rp58 juta pak, katanya.
Yang jelas, dana BOS itu dipergunakan untuk pembeli buku, tiap tahun membeli buku, karena tiap tahun buku diganti, tutur guru-guru tersebut. Wartawan ingin bertemu dengan kepala sekolah, tapi kepala sekolah Vinda Rahmatika, S. Pd, sebut guru-guru tersebut sedang keluar.
Informasi lain yang diperdapat, dengan dana BOS itu tahun 2024 ini juga dibeli gambar presiden dan gambar wakil presiden. Dibeli Rp250 ribu sepasang, melalui Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, katanya. Juga terpantau, beberapa bangunan dirobohkan, sebab, jelas guru-guru tersebut, bangunan tersebut sudah dimusnahkan.
SD Negeri 42 Pasar Durian terdiri dari 6 rombongan belajar (Rombel), dilengkapi dengan 8 guru. Dari 8 jumlah guru, 6 diantaranya guru kelas, satu kepala sekolah dan satu orang guru Pendidikan Agam Islam (PAI), dan satu orang guru Pendidikan Jasmani Olaraga dan Kesehatan (PJOK). Sekolah juga memiliki tenaga operator dan penjaga sekolah yang masih tenaga horonor dengan honorarium Rp750 ribu per bulan.
Juga dijelaskan, pakaian seragam baju putih rok/celana merah kecoklatan yang dipakai murid adalah dibeli sendiri orang orang tua murid diluar. Sekolah ini berdiri pada tahun 1973 ini berada tidak jauh dari SD Negeri 35. Kelulusan murid kelas 6 pada tahun ajaran 2023/2024 adalah 100 persen, murid yang ikut ujian sebanyak 16 orang lulus semua. Disekolah ini tidak ada lagi yang guru honor, semua sudah ASN, yakni PNS dan PPPK. Juga terungkap tunjang profesi guru dipotong 20 persen.[lk]