KABUPATEN AGAM, marapipost.com-Akankah Rezim Andri Warman akan meninggalkan jejak yang mengecewakan mengakhiri masa kepemimpjnannya pada periode pertamya sebagai Bupati Agam, Sumatera Barat?. Tentu saja pernyaan ini akan terjawab, setelah habis masa kepemimpinannya setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Bila tidak ada aral melintang pilkada itu dihelat bulan November 2024.
Dihimpun dari berbagai sumber, menyebutkan, jejak digital Rezim Andri Warman yang bakal ditinggal pada periode pertama ini kepemimpinan Andri Warman adalah; proyek pembangunan jembatan pada tahun 2022 di Jorong Kampung Darek, Nagari Tiku Selata, Kecamatan Tanjung Mutiara. Jembatan tersebut ditinggal terbengkalai oleh kontraktornya. Entah apa sebabnya, proyek tersebut ditinggal pergi kontraktornya.
Pembangunan Jembatan tersebut dibiayai dengan dana Penanggulang Bencana Daerah Kabupaten Agam tahun 2022 dengan jumlah dana Rp995.605.500 dengan kontrak nomor 01.K-J1/PPK-PPBKK/BPBD-AG/V/2022, tanggal 20 Juni 2022, dengan lama pekerjaan 120 hari kalender. Pelaksana pekerjaan CV. Pelita Sikoember, diawasi CV. Lanka Archindo Utama.
Wali Nagari Tiku Selatan Ismardi Panubgkek, yang dihubungi Jumat (21/6/2024) belum ada tanda-tanda akan dilanjutkan pekerjaan jembatan tersebut. Ismardi juga tidak mengetahui secara jelas, apakah Pemda Agam menyediakan anggaran untuk melanjutkan pembangunan jembatan itu tahun 2024 ini atau tidak, belum ada kepastiannya, tutur Jsmardi.
Yang jelas, papar Ismardi, dengan tidak selesainya pembangunan jembatan ini masyarakat kesulitan mengangkut hasil bumi, material lainnya untuk pengangkutan.
Begitu juga terhadap proyek pembangunan Bendungan di Daerah Malang nasibnya petani Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bendungan yang dibangun di Daerah Irigasi (D.I) Batang Bawan di Jorong Pasar Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, juga tidak dapat dimanfaatkan masyarakat petani hingga berita ini diturunkan. Sama dengan proyek pembangunan jembatan di Kampung Darek, juga dibanun pada tahun 2022.
Padahal proyek ini dibiayai dengan dana anggaran yang bukan sedikit yakni dengan jumlah dana Rp7.636.514.400 (Tujuh miliar enam ratus tiga puluh enam juta lima ratus empat belas ribu empat ratus rupiah), tapi hasilnya tidak dirasakan masyarakat petsni manfaatnya. Herannya, sudah begitu viral ketidak beresan proyek ini, tapi semua diam, tidak ada yang mempermalahkan, .
Wali Jorong Pudung Azinopra juga menjelaskan proyek bendungan Batang Bawan itu belum ada perkembangan hingga dapat dimanfaatkan, tutur Atrizal Fahmi Jumat (21/6/2024). Bendungan itu diharapkan mampu mengairi lebih kurang 300 hektar sawah, tapi jangankan akan mengairi 300 hektar sawah, di bibir mulut bendungan saja air tidak naik.
Bendungan ini dibangun untuk pengganti bendungan lama yang mengalami rusak berat pada tahun 2015, dihantam bencana alam Banjir Bandang.
Pemerintah mengucurkan dana untuk rekonstruksi bendungan tersebut bersumber dari dana rehabilitasi dan rekontruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2022.
Pemenang tendernya CV. Karya Tiga Pratama, pengawas CV. Duta Graha Interplan, dengan Nomor Kontrak 01.K-DI/PPK-PPBKK/BPBD-AG/VI-2022, tanggal 28 Juni 2022. Bupati Agam Andri Warman yang penah diminta tanggapannya terhadap proyek tersebut, menjelaskan, seluruh kegiatan tersebut telah diserahkan kepada OPD terkait, bila ada permasalhan pertanggungjawabkan masing-masing.
Apakah Rezim Andri Warman meninggalkan proyek ini dalam kondisi trrbakalai dalam masa pimpinan periode pertama ini?.[lk[