Oleh Lukman
Pimpinan Redaksi Marapi Post.com
Artikel ini ditampilkan diramu dari berbagai sumber.
Entah nasib rakyat yang malang, atau nasib kontraktor yang malang, ataukah nasib pemerintah yang malang, dirasa tidak perlu dibahas. Kalau hal itu dibahas, akan terjadi saling menyalahkan, sebab dalam suatu pekerjaan kontruksi terlibat banyak unsur. Unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan pembangunan kalau kita bahas terdiri dari; owner (Pemilik), konsultan perencana (struktur dan arsitek), kontraktor/pemborong, dan konsultan pengawas.
Kegiatan dalam pelaksanaan konstruksi itu meliputi rangkaian kegiatan yang dimulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan hasil akhir pekerjaan konstruksi sebuah proyek. Orang yang melakukan peran tersebut, dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi disebut dengan Kontraktor Konstruksi.
Pelaksana kontruksi, adalah perorangan atau badan hukum yang melaksanakan kontruksi bangunan. Pelaksana kontruski diadakan bertujuan untuk untuk memberikan layanan jasa pada pelaksanaan pengerjaan sebuah proyek kontruksi.
Nah!, sekarang kita hadapkan pikiran kita terhadap kejadian amblasnya Bronjong Jalan Pasar Bawan menuju Pasar Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten agam, Sumatera Barat. Proyek ini dikerjakan pada tahun 2023, konon informasinya PHO dalam bulan Desember 2023, di bulan Januari 2024, batu bronjong terjungkal kedalam jurang, apanya yang salah, kok bias terjungkal kedalam jurang yang cukup dalam.
Ketika penulis datang kesana, tidak didapat petunjuk, rekanan apa yang mengerjakan, OPD mana pemilik (Owner) pekerjaan, siapa konsultan pengawas, berapa jumlah dana, dari mana sumber dana, tidak dapat diketahui, hingga tulisan ini diturunkan. Dicari informasi dari warga sekitarnya, mengaku tidak mengetahui. Anehnya, peristiwa ini adalah musibah, padahal, hal ini terjadi, menurut penulis atas kelalaian semua pihak yang tersangkut dalam proyek ini.
Siapa orangnya?. Konsultan pengawas, pelaksana lapangan, direktur perusahaan yang mengerjakan proyek ini, dan OPD sebagai pemilik pekerjaan ini. Yang dipertanyakan, apakah titik penempatan bronjong sudah tepat, apakah dalam penggaliannya sudah tepat, apakah lebar pemasangan bawah sudah tepat, jalinan (Jaringan) kawat sudah tepat, baik penampang kawan, jarak mata jaringan, ukuran batu yang dipasang sudah sesuai dengan gambar.
Bronjong dibangun diruas jalan tersebuta bertujuan untuk menstabilisasikan slope untuk mencegah longsor, disebabkan oleh erosi, berdasarkan desain perencanaan tangga slope. Fungsi bronjong, diantaranya untuk melindungi dan memperkuat struktur tanah di sekitar tebing agar tidak terjadi longsor, tepi (Pinggir) jalan.
Karena proyek ini masih dalam masa pemeliharaan, tentu saja diminta tanggung jawab pihak terkait, selain juga proses lainnya sesuai undang-undang Negara dilaksanakan. Tapi itu tergantung pihak penegak hokum, apakah hal ini termasuk kategori ada kerugian Negara, ataukah hanya kerugian rakyat saja.
Berikut ini daftar tabel ukuran kawat bronjong galvanis, PVC, serta berdasarkan standar SNI:
1. Kawat Bronjong Galvanis
Daftar ukuran kawat bronjong galvanis:
Diameter (mm) | RAM | Ukuran per dimensi (m) |
2,7 | 8×10 | 2x1x0,5 |
2,7 | 15×17 | 2x1x0,5 |
3,4 | 15×17 | 2x1x0,5 |
3,4 | 25×25 | 2x1x0,5 |
2. Kawat Bronjong PVC
Daftar ukuran kawat bronjong PVC:
Diameter (mm) | RAM | Ukuran per dimensi (m) |
2,7 | 8×10 | 2x1x0,5 |
2,7 | 8×10 | 3x1x0,5 |
2,7 | 8×10 | 3×1,5×0,5 |
2,7 | 8×10 | 2x1x1 |
2,7 | 8×10 | 3x1x1 |
2,7 | 8×10 | 4×1,5×1 |
3. Kawat Bronjong Standar SNI
Pengukuran kawat bronjong berdasarkan SNI sendiri terbagi dalam enam kode, yaitu kode A sampai F. Berikut ini tabelnya:
Kode Kawat Bronjong | Ukuran (dalam meter) | Jumlah sekat | Volume atau kapasitas (m³) | ||
panjang | lebar | tinggi | |||
A | 2 | 1 | 1 | 1 | 2 |
B | 3 | 1 | 1 | 2 | 3 |
C | 4 | 1 | 1 | 3 | 4 |
D | 2 | 1 | 0,5 | 1 | 1 |
E | 3 | 1 | 0,5 | 2 | 1,5 |
F | 4 | 1 | 0,5 | 3 | 2 |
Artikel ini ditampilkan sekedar untuk mengingatkan kita untuk lebih dapat bertanggung jawab sesuai dengan kewenangan masing-masing.[*]