PADANG PARIAMAN, marapipost.com-Masyarakat petani Korong kampung pinang, Nagari III Koto Aurmalintang (Batu basa), Kecamatan IV Koto Aurmalintang, Kabupaten Padang Pariaman Kamis (6/9/2023) gotong royong, memperbaiki saluran iri gasai yang rusak ditimpa bencana alam pada beberapa bulan lalu. Akibat kerusakan irigasi itu, sawah yang sumber airnya dari irigasi tersebut kering.
Petani tersebut adalah tergabung dalam wadah Kelompok Tani Pematang Jaya (KTPJ), saluran irigasi yang digorokan adalah memperbaiki saluran Irigasi Banda Tembok di Sungai Ipuah. Agar pelaksanaan goro terkesan resmi, awal dimulai pekerjaan diminta Camat IV Koto Aur Malintang, Ir Masarudin peletakan batu pertama.
Peletakan batu pertama, juga didampingi Plh Wali Nagari III Koto Aur Malintang Selatan (Amal) Jefri, peletakan batu pertama. Juga diikuti Kepala Dinas PUPR Padang Pariaman, diwakili Feri, Koordinator Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan.
Camat IV Koto Aurmalintang menyatakan berterima kasih dan apresiasi kepada masyarakat, terutama kepada anggota Kelompok Tani Pematang Jaya (KTPJ), yang telah berinisiatif memperbaiki Banda Tembok secara gotong royong. Sebanyak 4 saluran irigasi yang rusak.
Disela gotong royong, Ketua Keltan Pematang Jaya Syafrudin menjelaskan, pekerjaan perbaikan saluran Banda Tembok, dibiayai dengan dana patungan berasal dari anggota Keltan Pematang Jaya. Anggota kelompok sangat berterima kasih kepada Camat IV Koto Aur Malintang Masarudin, Koordinator Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan Kecamatan, walinagari, Wali Korong Kampung pinang, karena berkat dukungan camat, tidak akan terlaksana gotong royong ini, katanya.
Selain itu, jelas Ketua Kelompok Tani, didampingi Tuo Banda Syaf Pusako, Abu Zanir (Bgd Anin) dan Ayu Candra, pada acara srimonial peletakan batu pertama terkumpul dana sebesar Rp970.000,- (sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah), semen 2 zak, dari BPBD Padang Pariaman 100 lembar karung, pemerintahan Nagari memberikan bantuan 15 Zak semen.
Untuk pekerjaan lanjut, sepakat diupahkan kepada tukang satu orang, dan pembantu tukang 2 orang. Ketiga yang bekerja itu notabenenya juga adalah anggota kelompok yang juga sebagai penerima manfaat air Bandar tembok, karena itu upah tukang untuk per hari kerja hanya Rp 100.000, dan upah pekerja (buruh) per hari per orang Rp80.000.
Kata Syafruddin, ada 2 titik kerusakan yang harus dipasang batu kali. Untuk pemasangan batu kali tersebut, diperkirakan dibutuhkan 80 zak semen. Kerusakan pada lokasi kedua adalah Sungai Ipuah, di ujung gorong-gorong jalan Provinsi. Untuk dititik ini diperkirakan butuh batu kali sekitar 8 meter kubut, pasir 6 meter kubit, dan juga upah tukang dan upah pekerja.
Total kebutuhan biaya untuk perbaikan saluran Bandar Tembok untuk dapat mengairi sawah masyarat, diperlukan dana sekitar Rp25 juta. Masyarakat Kelompok Tani Pematang Jaya berharap sangat adanya bantuan dana atau material dari para penderma, tutur Syafruddin, dengan nada penuh harap.[lk]