LUBUK BASUNG, Marapi Post-Pantas dipujikan dan diapresiasi Juli Anwar (67 tahun), warga yang selama ini hidup dirantau di Jakarta, pulang kampung, membangun kampung. Setelah berhasil dirantau orang, pulang ke kampung halaman, mengabdi, dengan pengorbanan agar kampung menjadi elok. Lokasi terletak di Lolo perlintasan jalan Lubuk Basung-Batu Kambing
Pengabdian Juli Anwar, mengolah 10 hektar lahan, yang sebelumnya lahan tersebut kurang bermanfaat, ia silap dan ia kelola, sehingga lahan yang berlokasi di Lolo, Jorong Balai Ahad, Nagari Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat itu, mulai dirasakan manfaatnya.
![](http://marapipost.com/wp-content/uploads/2022/04/URUTAN-1.jpg)
Bukit yang tinggi dan gersang itu dibantu alat berat eskavator agar dapat bermanfaat, disulap jadi lahan yang produktif yang sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga bukit-bukit yang menjulang tinggi secara bertahap sudah jadi lahan yang datar hingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kegunaannya, terutama untuk pemukiman.
Sebagian tersebut juga ia kafleng dan diwakafkan kepada orang-orang tertentu. Ada juga yang ia sumbangkan terhadap peserta vaksinasi di Polres Agam yang beruntung melalui undian berhadiah bagi peserta vaksinasi pada beberapa waktu lalu.
![](http://marapipost.com/wp-content/uploads/2022/04/URUTAN-2.jpg)
Ada juga yang diberikan kepadab pemenag trabas masa lalu yang dimenangkan peserta dari Bukittinggi. Ada juga diantaranya yang diberikan kepada uztadz yang mengajar di masjid yang sudah dibangun dikomplek tersebut.
Sebelumnya ia juga menyediakan lahan untuk tempat mendirikan perguruan tinggi kerjasama Pemda Agam dengan UNP, tetapi tidak jadi, sebab Pemda Kabupaten Agam lebih memilih memanfaatkan asset Pemda Agam di arena MTQ ke-25 tingkat Sumatera Barat di Pasar Durian Manggopoh.
![](http://marapipost.com/wp-content/uploads/2022/04/PENGGANTI-NOMOR-3.jpg)
Dilembah yang memiliki sumber air yang jernih dan sejuk, ia bangun kolam-kolam tempat berenang, baik untuk tempat berenang orang dewasa maupun tempat berenang anak-anak. Selain itu Juli Anwar juga bakal membangun arena tempat olah raga sepeda air.
Lereng bukit yang begitu luas itu akan ia rekayasa ditanami dengan aneka ragam tanaman buah-buahan, dan dibangun pondok-pondok tempat istirahat sambil menikmati buah-buahan yang dipetik dari kebun buah yang ditanam dilereng perbukitan tersebut. Pokoknya kawasan itu adalah kawasan yang menyenangkan bagi pengunjung.
Juli Anwar mengakui, bahwa usaha itu bukanlah mudah seperti membalik telapak tangan, tetapi membutuhkan waktu, dana, dan curahan pemikiran. Sebagai pendukung usaha sesuai dengan cita-citanya tersebut, bagi yang membutuhkan tanah tanah timbunan ia pungut biaya galian pemuatan material galian. Dengan penghasilan itu lah ia bangun areal yang indah tersebut, meski saat ini masih dalam masa pembangunan yang masih jauh untuk kejarannya.(lk)