LUBUK BASUNG, Marapi Post-Preseden buruk bagi Pemda Agam, Sumatera Barat, Pasar Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari tidak selesai dikerjakan kontraktor, siapa yang salah, BPBJ kah, konsultan pengawaskah atau pemborong kah?.
Sehubungan dengan itu, Komisi II DPRD Agam angkat permasalahan tersebut dalam rapat kerja.
Rapat kerja dipimpin Ketua Komisi Rizki Afdillah Fadhal, Komisi II DPRD Kabupaten Agam akhirnya Senin (7/2/2022) gelar rapat kerja dengan OPD terkait di Pemerintahan Daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sehubungan tidak tercapainya sasaran target pembangunan Pasar Batu Kambing. Raker ini, digelar di ruang sidang III DPRD Agam.
Diungkpkan Joni Putra Dt. Bintaro, secara khusus menyoroti terbengkalainya proyek pembangunan Pasar Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari, padahal pasar tersebut sangat diharapkan dapat diselesaikan tuntas oleh pemerintah dari berbagai aspek, dengan alasan keberadaan pasar itu sangat dibutuhkan masyarakat sebagai sentral kegiatan ekonomi masyarakat.
Dari catatan, Pasar Batukambing pengerjaannya hanya dapat diselesaikan kontraktor sekitar 81 persen, permintaan, hal itu mesti dapat diselesaikan segera, agar pasar tersebut dpat dimanfaatkan oleh pedagang, tegas Joni Putra.
Rapat kerja ini digelar, sebagai engevaluasi kinerja berbagai mitra kerja Komisi II DPRD Kabupaten Agam, guna untuk mendorong lebih optimalnya kinerja yang menjadi bagian tanggungjawab mitra kerja di pemerintah Pemda Kabupaten Agam, baik pelayanan, produktivitas kerja, serta optimalisasi kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2021.
Rapat kerja ini dihadiri anggota komisi; Joni Putra Dt. Bintaro Hitam, Noveri Edios, Alhamdi Arif, Mardanis dan Zulpardi. Sedang dari mitra komisi II, dihadiri Kepala Disperindagkop-UMKM Agam Dedi Aswar, dan Direktur PDAM Hendri Khaidir, didampingi para stafnya.
Sedang Ketua Komisi II Rizky Abdillah Fadhal, dalam raker, menyebutkan salah satu bentuk kegiatan evaluasi, secara konsisten harus dilakukan bersama sebagai upaya mendorong kinerja seluruh mitra Komisi II DPRD Agam, dengan sasaran akhir tetap memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.
Sedangkan Noveri Edios, dari fraksi PBB Hanura Berkarya DPRD Agam, menyebut tahun 2021 cukup banyak kegiatan yang tidak terlaksana optimal, tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, hal ini diharapkan jadi bahan kajian dan perhatian bersama untuk mengevaluasi dan tindaklanjut berikutnya. Program-program yang belum berjalan optimal di Diperindagkop-UMKM agar jadi perhatian kita bersama kedepannya, sebut Noveri Edios.
Kepala Dinas Perindagkop-UMKM Kabupaten Agam Dedi Aswar, menjelaskan, terkait dengan pengerjaan Pasar Batukambing, pihaknya sudah menghukum putus kontrak dengan pihak kontraktor dan telah mencairkan jaminan pelaksanaan sebagai sangsi bagi kontraktor pelaksana.
Hal itu dilaksanakan agar untuk jadi perhatian dan bahan evaluasi bagi pihak rekanan kedepan, sebbab keberadaan pasar yang dibangun pemerintah itu, diakui sangat dibutuhkan sebagai sentral kegiatan ekonomi masyarakat. Pasar Batu Kambing ini dibangun dengan dan senilai Rp570 juta.
Pembangunan Pasar Batu Kambing, terdiri 2 lantai, yang pengerjaannya baru dapat diselasaikan 81,6 persen, dan kini pembangunan tersebut dihentikan.(lk)