PASAMAN BARAT, Marapi Post-Kelompok Wanita Milenial, Puan Anta Al-Nabila, Jorong Kapa Timur, Nagari Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, penggemar olahraga bola voly, senam dan olahraga lainn, juga hobi dengan aktivitas usaha kerajinan. Salah satu jenis kerajinan yang mereka produksi tas cantik. Sabtu/9/10/2021)
Koordinator Yuni Eka Fitri, kepada media Online Marapi Post.com, Sabtu (9/10/2021) menjelaskan, senam pagi adalah kegiatan rutinitas bagai anggota puan, guna mempererat silatrurahmi antar sesama anggota, tetapi selain itu juga tekun dengan kegiatan keterampilan membuat tas cantik.
“Saya selaku kordinator di Puan Al-Nabila ini, terus berbuat untuk kemajuan dan kebersamaan semoga kekompakan itu terjaga sesama anggota, dan juga berolah raga ini sanngat perlu. kalau kita sering olah raga tentu badan kita tentu sehat”, terang Yuni Eka Fitri.
Kegiatan olahraga ini dilaksanakan cuma dua kali dalam satu mingu, setiap hari Selasa dan Sabtu, dengan jumlah anggota lebih kurang 30 orang setiap kali kegiatan. dibimbing ibuk Nina Baharudin.R.(Inyiak) dan kita dari Puan anta Al-Nabila, paparnya.
Keterapilan tangan merajut untuk dijadikan tas cantik untuk wanita, itu terus dikembangkan bersama kawan-kawan. Pembuatan tas tersebut dikerjakan dua kali dalam satu minggu pada tempat bergiliran, sebab peralatan belum memadai. Pekerjaan pembuatan tas tersebut masih dalam bentuk manual. “Kita hanya punya peralatan satu unit mesin jahit”, terangn Yuni Eka Fitri dengan nada lembut.
Ketua Keterampilan Rajut Endang Nengsih yang juga sekali gus sebagai pelatih pembuatan rajut,
Menjelaskan para anggota Puan itu di jorong Kapa Timur sudah aktif semenjak satu tahun lalu. “Saya memberikan pelatihan kepada kawan-kawan puan agar dapat membuat tas cantik ini, dengan tujuan agar dapat membantu keluarga, untuk tambahan penutup kekurangan biaya hidup keluarga”, ungkap Endang Nengsih.
Keahlian anggota Al-Nabila ini sudah luar biasa dalam pembuatan tas tersebut, dan sudah ada di jual sekitar 20 buah, namun tergantung modal pendanaan, karna untuk satu set tas saja membutuhkan modal sekitar Rp 200 ribu, untuk bahan pembuat tas itu.
Peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung peningkatan produksi, diantaranya adalah penabahan mesin jahit dan lainya. Mesn jahit itu sangat di butuhkan sebagai alat untuk pembuatan tas tersebut.
“Meski dalam kondisi serba kurang, namun saya selaku ketua rajut tetap memberi semangat kepada kawan-kawan aga kita juga tetap berusaha agar usaha keterampilan ini maju dan berkembang, agar untuk selanjutnya tidak putus asa, dan kita tetap semangat dan berjuang. Semoga ada jalan mendukung untuk mendukung dan memajukan usaha kerajinan rajut ini”, harap Endang Nengsih.(Buyuang Roni)