SUNGAI TUNU, MP-Jalan alternatif Pinang Balirik, antara Simpang Pasar Rabaa Sungai Tunu-Padang Siriah, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, sudah sebaiknya jadi perhatian Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dengan alasan, jalan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan ini adal multi fungsi.
Sekretaris Jenderan (Sekjen) Ikatan Kenegarian Sungai Tunu Nusantara (IKKST-NS) Pasto Efendi, Sabtu 15 Mei 2021 melaporkan dari Sungai Tunu, prihatin melihat keadaan pisik jalan yang menghubungkan Pasar Rabaa Sungai Tubu ke Labuhan, melintasi kampung ramai, Padang Siriah, Padang Panjang, Sumedang, hingga Labuhan.
Di ruas jalan ini, selain melintasi kampung yang ramai, jelas Pasto Efendi, juga menjelaskan, tidak kalah pentingnya ruas jalan ini dimanfaatkan lembaga pendidikan sebagai pengguna jalan, ia lebih berharap jalan ini segera diperbaiki. Lembaga pendidikan itu adalah SMA Negeri 2 Ranah Pesisir di Pinang Balirik, dan SMP Negeri 2 Jl. Muara Pandan, Sungai Tunu Utara.
Sebetulnya ruas jalan dari Simpang Pasar Rabaa Sungai Tunu menuju Labuhan melintasi perkampungan ramai ini, yang dibutuhkan tidak hanya untuk diperbaiki, tapi juga perlu untuk pelebaran badan jalan, sebab, jalan ini dapat memperpendek jarak tempuh dibandingkan melintasi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Pasa Rabaa Sungai Tunu menuju Padang melintasi Balai Selasa, atau sebalik dari Padang di Simpang Labuhan ke Air Haji.
Tapi itu, sebut Pasto Efendi program ini adalah program jangka panjang, sedang untuk untuk program jangka pendek cukup memperbaiki (Rehab) saja tititik-titik jalan yang rusak di Pinang Balirik ini, sebab jalan ini lah yang mengalami kerusakan lebih parah, jelas Pasto Efendi.
Ketua IKKST-NT Dr. Misri Hasanto, M. Kes, yang dihubungi Marapi Post, berharap sangat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, agara segera jalan Pinang Balirik ini diperbaiki, sebelum jatuh korban, dan sebelum jalan ini mengalami rusak parah, sebab ruas jalan ini sangat penting artinya, tidak hanya kepentingan keselamatan siswa dan guru sekolah, tapi sebagai urat nadi transportasi ekonomi masyarakat, terang Misri Hasanto.(lk)