LUBUK BASUNG, Marapi Post-Dunia pendidikan kembali cemerlang si Sekolah Dasar (SD) Negeri 29 Bancah Taleh, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, setelah lama pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah itu diselenggarakan dengan daring, disebabkan pandemi Covid-19.
Tapi semenjak dimulai PBM tatap muka semenjak Senin 4 Januari 2021, sekolah mulai hidup kembali, murid mersa senang, begitu juga guru yang mengajar, merasa puas, sebab antara murid dengan guru sudah dapat interaksi secara langsung.
Kepala sekolah Rosrida Refyenti, S.Pd, diruang kerjanya di SD Negeri Bancah Taleh Selasa (19/1/2021) menjelaskan, semenjak dimulai PBM tatap muka kegairahan anak-anak mengikuti PBM sudah nampak hidup kembali, karena antara murid dengan guru sudah dapat ineraksi secara langsung, tidak lagi melalui HP yang banyak mengalami kesulitan, disebabkan berbagai hal.
Meski belum penuh, tapi dengan pelaksanaan PBM tatap muka sesuai tata pelaksanaan menurut protokol kesehatan (Prokes), murid tampak bersemangat, murid merasa sudah dapat kembali ketemu dengan teman-temannya, meski belum normal seperti sebelum pandemi Covid-19.
Murid belajar ganti hari, hari ini masuk, esoknya belajar dirumah. Dan esoknya sekolah lagi. Tapi lumayan, dibanding ketika PBM melalui daring. Kesulitan PBM daring, tidak meratanya sinyal HP yang dapat ditangkap, kondisi seperti itu, guru kelas memicu kerja keras guru kelas untuk mendatangi murid kerumah orang tuanya.
Kesulitan, sesampai dirumah orang tua murid, terkadang ada diantara murid itu bermain keluar, tidak dirumah, sehingga sang murid tidak ditemui. Adakalanya, ketika guru sampai dirumah simurid, orang tuanya tidak dirumah, kesawah atau ketempat lain urusan ekonomi dan urusan lainnya, itu lah yang jadi kendala.
Tapi kini sudah kembali PBM tatap muka, interaksi antara murid dengan guru sudah berhadapan, walau ganti hari seperti ayam jolong bertelur, sekali masuk sekali belajar dirumah. Entah sampai kapan pelaksanaan PBM seperti ini, belum dapat diprediksi, yang jelas selama PBM tatap muka warga sekolah sehat-sehat saja.
Menjawab pertanyaan Media Online Marapi Post.com, dijelaskan Rosrida Refyenti, kebijakan PBM seperti ini tidak diatur secara rinci, tapi melihat kepada situasi masing-masing sekolah. Menyikapi kebijakan itu, kepala-kepala sekolah sering rapat koordinasi dengan penajabat non struktural KUK Kecamatan Lubuk Basung, Mara Sati, S.Pd, M.Pd, membahas hal-hal berkaitan dengan PBM, kesehatan warga sekolah murid dan guru.
Soal kwalitas pelajaran yang dapat dikuasai murid sudah pastilah tidak seperti PBM tatap muka peneuh sebelumnya, sangat jauh dibawah yang diharapkan. “Iya jauhlah dibawah standar penguasaan PBM dengan cara daring dibandingkan PBM tatap muka penuh”, jelas Rosrida Refyenti. Jumlah murid 136 dengan 6 rombe.(LUKMAN)