KABUPATEN AGAM, marapipost.com-Reunian, di Sikabu, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (9/5/2024) dalam usia 60 tahun keatas para peserta reuni SLTP, SLTA 79-82 Padang Panjang, semarakkan kembali tradisi makan “Bajamba Batalam” di Pondok Lalok Sikabu.
Ketua Forum Sosial Alumni SLTP, SLTA 79-82, Mawardi bersama Ketua pelaksana Hendri Nofrianto, menyabutkan bahwa makan bajamba sengaja dibuat disuguhkan kepada seluruh peserta yang ikuti reuni karena ada peserta reuni yang belum pernah makan bersama satu talam diikuti 5 orang, yang dinamakan makan bajamba.
Makan bajamba atau juga disebut makan barapak, tradisi makan duduk bersama-sama pada suatu ruangan, dengan satu wadah tiga atau orang, itu yang dibudayakan peserta reunion SLTP, SLTA 79-82 Padang Panjang.
Hendri Zainal selaku Rang Sumando mengikuti acara reuni SLTP, SLTA 79-82 Padang Panjang merasa senang makan bajamba yang diikuti seluruh peserta. Begitu juga peserta reuni yang lain merasa senang dan ada beberapa nilai yang perlu diambil dalam makan bajamba.
Makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Tradisi ini umumnya dilangsungkan pada hari-hari besar agama Islam dan berbagai upacara adat, atau pertemuan penting lainnya.
Ditambahkan Mawardi bahwa makan bajamba diikuti secara berkelompok, dengan duduk melingkar bersama-sama beranghotakan 5 orang dan masing-masing mendapatkan nasi serta aneka jenis lauk pauk di atas sebuah wadah.
Tradisi Makan Bajamba atau Makan Barapak ini berasal dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Tradisi ini juga berkaitan dengan ajaran Islam. Selain itu aturan-aturan penting yang terkandung di dalam tradisi Makan Bajamba juga dianggap sekaligus mengamalkan sunnah dari Rasulullah SAW.
Makan bajamba ini sering dilakukan setiap pertemuan reunian kita gelar makan bajamba dalam satu wadah talam. Adapun nilai yang dapat dinil.dari makan bajamba adalah adanya nilai kebersamaan, adanya nilai kekeluargaan, nilai kesopanan, dan yang jelas adanya nilai bersyukur, dan nilai kebersihan. Demikian ditambahkan Mawardi.[Yun.S]