BUKITTINGGI, marapipost.com-Agar persiapan lebih matang, Forum Kota Sehat (FKS) Bukitinggi, Sumatera Barat, memulai pembinaan turun langsung ke lapangan. Diawali Kamis (2/5/2024) turun ke Kecamatan Guguak Panjang, Jumat (3/5/2024) ke Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), dan Selasa (7/5/2024) ke Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), jelas Ali Rahman.
Sebenarnya penilaian kelas tabsehat ini akan dilaksakan tahun 2025, namun Forum Kota Sehat (FKS) Bukitinggi telah mulai menyusun langkah langkah persiapan, agar persiapan dapat dilaksanakan lebih matang, tutur Ali Rahman Rabu (8/5/2024).
Pembinaan, diawali dengan memperkuat komitmen untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, aman dan nyaman, melalui pembinaan terhadap FKKS dan Pokja setiap Kelurahan Sehat pada tahun 2024.
Ketua FKS Bukittinggi, Ny. Fiona Erman Safar, melalui Wakil Ketua, Ali Rahman, menjelaskan, hasil dari penilaian 48 Kementrian dan Lembaga di pusat pada 2023 lalu, akan dijadikan bahan evaluasi penting, untuk lebih baik kedepannya.
Pada tahun 2023 lalu Bukittinggi meraih penghargaan Kota Sehat, Swasti Saba Wiwerda. Hal itu dijelaskan pada Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) dan Pokja Kelurahan Sehat, untuk merebut hasil tersebut, agar dapat lebih baik lagi, dibutuhkan kerjasama dan dukungan dari kelurahan dan kecamatan, agar dapat meraih kembali Wistara di 2025 mendatang, jelas Ny. Fiona Erman Safar.
Berhubungan dengan itu, pembinaan di kecamatan dan kelurahan kembali digiatkan. Bagaimana, administrasi dari pokja dan FKKS tersusun rapi, agar setiap permasalahan dapat diselesaikan dan terdokumentasikan dengan baik, jelasnya lagi.
Walau penilaian dilaksanakan pada tahun 2025, namun semua tahapannya sudah dimulai pada tahun 2024. Penilaiannya memang untuk dua tahun sekali, dinilai dan diverifikasi, katanya, adalah data 2024 dan 2025. Adalah terhadap administrasinya, bagaimana inovasinya. “Ini yang perlu kita gerakkan dari bawah, dari masyarakat langsung”, katanya.
Setelah dari kecamatan dan kelurahan, FKS akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan setiap SKPD, yang tergabung dalam tim pembina FKS. Permasalahan yang terjadi di masyarakat, agar dicarikan solusi yang ada, dapat didukung pemerintah daerah, terangnya.[lk]