LUBUK BASUNG, marapipost.com-Sejumlah petak sawah budi daya padi sawah di Wilayah Kerja Kelompok Tani Srikandi, Lubuk Panji, Jorong Pasar Durian, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, diserang hama werwng, hingga padi sawah tersebut gagal panen (Puso).
Ketua Kelompok Tani Srikandi Bakirman menjelaskan, areal padi sawah yang terserang hama wereng tersebut gagal panen, tapi ia tidak mengetahui berapa luas padi sawah yang gagal panen tersebut, sebab tidak ada pengukuran, tapi kalau luas sawah yang ada di Wilayah Kerja Kelompok Tani Srikandi Lubuk Panji itu, keseluruhan ada sekitar 80 hektar, kata Bakirman.
Ketika ditanya, apakah ada pengendalian, Bakirman mengeluh. “Ah!, entah lah pak, saya tidak tahu juga, silakan saja bapak kepada PPL nya, saya tidak ikut campur terhadap permasalahan tersebut. Ada sebelumnya diminta racun untuk pengendalian, tapi!, entahlah susah menyebutnya”, jelas Bakirman Kamis (1/5/2025).
Urusan untuk realisasi bantuan sungguh berbelit, setelah ada rekomendasi dari PHP, harus menunggu persetujuan PPL dulu, hingga makan waktu, karena harus menunggu PPL dulu. Berbelitnya birokrasi untuk memperoleh bantuan, sungguh menyulitkan urusan, jelas Bakirman.
Wali Nagari Manggopoh Zahmas Ari Tuanku Sidi, yang dihubungi Sabtu (3/5/2025), mengaku telah memberikan bantuan pestisida untuk pengendalian serangan hama wereng yang menyerang areal sawah masyarakat di Lubuk Panji tersebut, tapi diakui Wali Nagari Pengganti Antar Waktu ini, bantuan tersebut tidak mencukupi, diberikan bantuan hanya sesuai dengan kemampuan, jelas Zahmas Ari Tuanku Sidi.
Wali Nagari Lubuk Basung, Darma Ira Putra Datuak Batuah, juga menuturkan, padi sawah masyarakat di Pulai, Nagari Perwakilan yang kini masih bersatatus Jorong Sungai Jaring, juga diserang waereng, karena itu Darma Ira Putra, yang juga ninik mamak itu, berharap petani di Nagari Lubuk Basung diharapkan menanam padi varietas tahan hama wereng, kata Darma Ira Datuak Batuah.
Kepal Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ir Arief Restu M Si, Sabtu juga menjelaskan, Dinas Pertanian Kabupaten Agam, juga telah menurunkan bantuan, tapi juga tidak cukup, karena stok tidak mencukupi, anggaran untuk penyediaan dan pengadaan pestisida juga sangat sedikit.
Anggaran yang tersedia tidak lagi seperti sedia kala. Untuk minta bantuan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, ada dikabulkan, tapi juga tidak memadai, dan juga menunggu waktu dulu, sebab stok di provinsi juga terbatas.
Jalan keluarnya, sebagai upaya agar tanaman padi sawah tidak diserang wereng, baik wereng coklat maupun wereng hijau, sebaiknya petani menanam varietas padi tahan wereng, diantaranya PB (IR) 64, Batang Pasaman, dan varietas lainnya, yang tahan terhadap hama wereng. Bila ada keraguan, silakan Tanya kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), atau dating ke kecamatan, atau ke kabupaten, jelas Arief Restu.
Diakui Arief Restu, varitas padi yang tidak disukai wereng itu, rasa nasi juga kurang enak bagi masyarakat Sumatera Barat pada umumnya. “Mana yang akan kita pilih, tidak mendapat padi karena terus diserang wereng, atau kita mendapat padi walau nasinya kurang enak. Kalau kita tidak mendapat padi dari hasil usaha kita disawah, karena diserang wereng, berarti kita tidak makan, bisa juga makan, tapi beli beras”, tegas Arief Restu.[lk]