BUKITINGGI, marapipost.com-Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus, Erupsi terjadi pada Rabu (22/1/2025) malam, pukul 19.29 WIB dengan kolom abu tidak teramati karena diselimuti kabut tebal.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,7 mm dan durasi sekitar 30 detik,” kata petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Teguh Purnomo dalam keterangan tertulis yang melalui group WhatsApp Marapi Information, Rabu (22/1/2025) malam. Gunung Marapi dinayatakan berstatus Level II waspada, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekati dan beraktivitas 3 kilometer dari kawah.
Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu waspada potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan,” kata Teguh Purnomo dalam laporannya.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Secara visual Kamis (23/1/2025), subuh, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, menyelimuti Kota Bukittinggi sekitarnya.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.[Yun.S]