TANJUNG RAYA, marapipost.com-Dalam rangka meningkatkan Kompetensi dan Wawasan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelompok Sekolah TK Gugus Anggrek dan Dahlia Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (23/1/2025) studi tiru ke TK Hasta Karya Bayur, Kecamatan Tanjung Raya.
Rombongan Kelompok Sekolah TK Gugus Anggrek dan Dahlia Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman berkekuatan 30 orang didampingi Evawati S,Pd selaku Ketua Gugus TK kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Evawati menyebutkan bahwa para kepala sekolah dan guru TK di kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, berkeinginan melihat dari dekat kegiatan di lembaga TK Hasta Karya, dimana semua alat permainan edukatifnya terbuat dari bahan dan barang bekas. Makanya kami sengaja menyurati TK Hasta Karya berkunjung dan studi tiru dalam membuat sejumlah perlengkapan dari barang bekas.
Saat kedatangan di TK Hasta Karya rombongan merasa kagum melihat semua peralatan asesoris lapangan di arena bermain penuh dengan kreasi menggunakan bahan dan barang bekas. Permainan untuk perkenalan bahasa dan matematika penuh berada di lapangan, sehingga sebelum memulai studi tiru, rombongan pendidik TK kedua gugus mencobakan permainan yang ada di halaman sekolah.
Kepala TK Hasta Karya Zarnelia, S.Pd bersama staf pengajar, cukup senang menerima sejumlah pendidik TK PAUD dari kecamatan Batang Anai kabupaten Padang Pariaman. Selain bersilaturrahmi juga studi tiru sekaligus mencoba membuat beberapa alat permainan seperti membuat bola dari tutup botol, dan dari gelas air meniral dan sejenisnya.
Hal menarik yang dikerjakan masing-masing guru TK selama berada di Hasta Karya adalah membuat tikar ukuran 2×3 meter yang bisa dimanfaatkan dan dipraktekkan secara tuntas ditempat masing-masing kata Zarnelia.
Ketua Gugus Dahlia Tuti Lestari, M.Kom, selaku guru di TK Hadisya Padang Pariaman, berterimakasih kepada pimpinan beserta guru TK Hasta Karya Bayur yang telah menerima dan memberikan edukasi pembelajaran dalam pemanfaatan bahan dan barang bekas menjadi alat peraga dan alat permainan edukatif.
Kita akan coba menerapkannya kepada peserta didik dan para orangtua wali murid melalui kegiatan parenting, kata Hadisya saat didampingi kepala TK Dharmawanita Yusda dan ketua Gugus Evawati. Selesai studi tiru sekaligus pelatihan membuat beberapa alat peraga dari bahan dan barang bekas yang memiliki nilai jual, kedua belah pihak saling tukar cenderamata dan membawa hasil karya yang dibuat ketempat masing-masing.[Yun.S]