LUBUK BASUNG, marapipost.com-Kota Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam, Sumatera Barat, merupakan sebuah kota mati, malam hari gelap, pembangunan pisik tidak tampak. Ketua DPRD Kabupaten Agam, Ilham Lc MA ketika diminta komentarnya, mengakui, untuk saat ini, Kota Lubuk Basung, sebagai ibukota Kabupaten Agam, diakui bagaikan kota mati.
“Untuk lima tahun kedepam 2025-2030, itulah yang akan diupayakan, selain pelaksanaan pembangunan lainnya, agar lampu lampu jalan dalam Kota Lubuk Basung terang benderang, sebagaimana kota kota lain terang benderang, sulit membedakan siang dengan malam”, papar Ketua DPRD Kabupaten Agam Ilham Lc MA bincang bincang Senin (20/1/2025) di DPRD Kabupaten Agam di Lubuk Basung.
“Saya sudah dapat kepercayaan dari rakyat untuk mewakili dilembaga legislative Kabupaten Agam, untuk periode 2024-2029, akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun bersama eksekutif, menuangkan segala daya dan upaya.
Dilegislatif DPRD Kabupaten Agam, sebagai pimpinan di DPRD Kabupaten Agam, Ilham, tidak sendiri, ada tiga pimpinan lain yang mendapingi. Ialah Henrizal, Muhammad Risman, dan Aderia, berikut dengan anggota DPRD Kabupaten Agam.
Ilham memperlihatkan keseriusan untuk membangun Kabupaten Agam. Buktinya, tidak lama setelah dilantik sebagai ketu, ia segera menempati rumah Dinas DPRD Kabupaten Agam Jalan Sukarno Hatta Lubuk Basung. Tidak hanya Ilham, tapi anak dan isterinya juga diboyong ke Lubuk Basung, Pondok Pesantren Parabek Bangkaweh ditinggalkan, agar beban tugas yang dijalankan sukses, sesuai dengan amanah rakyat yang dipercayakan rakyat.
Ilham, yang juga seorang ulama besar itu, mengaku merasa canggung ketika turun dari rumah dinas untuk menunaikan Shalat subuh berjamaah di Masjid Agung Nurul Falah, yang berada sekitar 300 meter dari rumah dinas ia tempati bersama keluarga (Anak dan isteri). Terasa asing, karena tidak ada lampu jalan yang memadai. Yang ada kelap kelip lampu dari bangunan bangunan yang ada dikiri kanan jalan.
Perasaan itu berkali kali diucapkan Ilham ketika bincang bincang. Menghandalkan energi Kabupaten Agam untuk membangun lampu penerangan jalan, tidak punya kuat, sebab Kabupaten bukan daerah kaya, tapi masih membutuhkan bantuan pihak lain untuk membiayai.
Membangun lampu penerangan jalan agar Kota Lubuk Basung terang benderang, akan menelan biaya yang banyak. “Satu tiang saja berapa harganya, di Kota Lubuk Basung butuh banyak titik tempat pemasangan”, papar Ilham.
Itu baru lampu penerangan jalan, belum lagi jalan. Terutama Jalan Utama dari Simpang Gudang Manggopoh ke Pasar Balai Selasa, hanya sekitar 4 km, tapi sangat sulit ditembus untuk ditingkatkan jadi jalan yang layak sebuah kota.
Bersama Bupati Agam, diupayakan menemui Gebernur Sumatera Barat, memohon pembangunan peningkatan jalan ini dituntaskan, agar wajah Kota Lubuk Basung betul betul kelihatan, tidak seperti bulan disungkup awan, tapi harus jelas, hingga terang benderang.
Itu baru jalan dari Simpang Gudang Manggopoh ke Pasar Balai Selasa melintasi Nagari Manggopoh dan Nagari Kampung Tangah, belum lagi jualan dari Pasar Lama Lubuk Basung menuju Kecamatan Tanjung Raya.
Didapat informasi, dulu sudah ada rencana akan dilaksanakan pelebaran untuk dijadikan jalan dua jalur, tapi, hingga kini belum terlaksana. Kenapa?, inilah yang akan kita telusuri kembali kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Agam, jelas Ketua DPRD Agam Ilham.[lk]