LUBUK BASUNG, marapipost.com-Warga Dusun Simaruok, Jorong II Garagahan, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat melaksanakan do’a syukuran bersama, atas telah selesainya pekerjaan pembangunan Jembatan yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Agam tahun 2024.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Agam, Ir. Ofrison, yang dihubungi Jumat (17/1/2025) membenarkan, warga Dusun Simaruok gelar do’a bersama diatas jembatan yang baru dibangun melintasi Sungai Batang Kalulutan. Jembatan ini diresmikan Bupati Agam diwakili Asisten II Setda Agam Hamdi
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Agam Ofrison juga menghadiri do’a syukuran itu, karena diundang. Hebatnya acara itu, digelar langsung diatas jembatan yang sudah dibangun itu. Beraneka jenis hidangan disajikan sepanjang jembatan sepanjang 40 meter dan lebar 5 meter itu.
“Tidak tau, dari mana biaya untuk menyiapkan aneka hidangan yang lezat itu, tutur Ofrison. Ofrison juga diminta penggutingan pita, sebagai pertanda persemian jembatan permanen tersebut sudah dapat dimanfaat untuk kendaraan yang tidak bermuatan sarat, jelang habis masa pemeliharaannya.
Wali Nagari Garagahan Darmalion ketika dihubungi menjelas, do’a bersama ini dilaksanakan atas inisiatif warga dibawah kepemimpinan Kepala Dusun Simaruok Saparudin, S.H, Ketua Pemuda Edi Putra Erfendi. Turut mengundang juga Wali Jorong II Garagahan Deeky Hendri, A. Md, Wali Jorong III Garagahan Sy. Dt. Naro, Wali Nagari Garagahan Darmalion hanya mengetahu saja, jelas Wali Nagari Garagahan Darmalion.
Tutur Darmalion, masyarakat Dususn Simaruok sudah lama merindukan jembatan permanen seperti ini dibangun pemerintah, sebab, ketika musim hujan tiba, debet air Sungai Batang Kalulutan naik, bias-bisa mencapai kedalaman 3 meter. Kalau musim itu sudah datang, anak-anak tidak dapat bersekolah, karena tidak menyeberang, tentu juga masyarakat tidak dapat keluar dari dusun tersebut. “Pak Gani sering kesini, mengecek kelancaran pembangunan jembatan”, tutur Darmalion.
Memang ada jembatan rajang dibangun pemerintah, tapi tidak dapat dilintasi kendaraan roda dua, apalagi kendaraan roda 4. Tapi ada juga warga memberanikan diri melintas dijembatan tersebut mengendarai roda dua, tapi harus hati-hati, karena kuatnya ayunan Rajang. Tapi kini, Pemda Kabupaten Agam sudah membangun jembatan permanen, dapat dilintasi semua jenis kendaraan, itu lah penyebab masyarakat gelar do’a syukuran, tanda bersyukur kepada Allah.
Darmalion yakin, dampak dibangun pemerintah jembatan permanen dengan jumlah dana miliaran rupiah itu, potensi-potensi alam disekitarnya yang begitu luas itu akan bangkit, berbagai usaha akan muncul, termasuk usaha pertanian ladang dan kebun. Tidak kurang dari 300 KK penduduk yang menghuni dusun tersebut. Masyarakat berterimakasih kepada Pemda Agam melalui Kepala Dinas PUTR Agam Ofrison, dan Kabid Bina Marga Gani Basa yang membangkita ekonomi masyarakat.[lk]