Oleh H.Bakhtiar Danau
Wartawan Senior Luhak Nan Tuo
BATUSANGKAR, marapipost.com-Kondisi nagari Andaleh Baruah Bukit, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sejak dulu hingga zaman Now tidak banyak berubah. Daerah itu lebih akrab disebut Andaleh BB.
Toh ada reformasi itu hanya di beberapa tempat, malah yang agak kontras perubahannya dialami kantor Wali nagarinya dengan warna Gemoy mencolok, warna milik Presiden Prabowo bercorak biru muda yang sempat Viral di era Pemilihan Presiden (Pilpres) bulan Februai 2024 silam.
Warna kontras kantor wali bericon gemoy agak bernuasa politik itu sempat pula ditanyakan salah seorang Wartawan senior jika kalau warna itu mengandung imej politik,namun ibarat pendekar bersilat langsung ditangkis wali Afrizal yang supel itu sambil berkelit.
” Tidak ada hubungannya dengan politik, ketika saya menerima jabatan wali nagari Andaleh BB, kantor ini sudah biru muda juga”, Wali nagari Afrizal bertutur di hadapan sidang rombongan wartawan Bimbingan tehnis (Bimtek) Penulisan Feature keparawistaan PWI Luhak Nan Tuo, Sabtu( 23/22/2024) di ruang pertemuan kantor wali Andaleh BB tersebut.
Dulu warnanya putih, sejalan dengan perkembangan zaman, atas kesepakatan bersama aparat nagari, coraknya diubah menjadi warna biru muda. Tetapi perlu diingat tidak ada nuansa politiknya, imbuh Afrizal lagi yang akrab disapa Nanang itu sembari melirik arah rekan Wartawan Joher (Joni Hermanto S.H) Sang Penasehat Hukum (PH) kreatif itu lantas tatapannya berhenti pada Datuak Anai Kondang.
Pertemuan dengan rombongan Wartawan Bimtek yang dinakodai Ketua PWI Yuldaveri berlangsung akrab bagaikan abang adek. Banyak pertanyaan dilucurkan rekan jurnalis Bimtek dari yang biasa-biasa saja hahaha…hihi…huhu sampai kepada serba ruwet yang membuat kepala wali Afrizal mengkerut tidak bisa merespon langsung dan mambana, jawaban berupa data lengkap dijawab dua atau tiga hari lagi dikirim melalui WA Gatget ketua PWI.
Pertanyaan yang digali insan pers tidak lah berat – berat amat, cuma tentang kehidupan sosial masyrakat, potensi nagari, objek wisata, seni budaya, Cimuntuh, eksistensi tanaman aren yang multi guna, tofography nagari, kios masyarakat yang menjamur di Kelok Tamam dan lain-lain.
Untuk data yang lebih lengkap, Wali Afrizal bermohon agar dia diberi waktu, karena, data yang komplit dikumpulkan dulu, seterusnya akan dikirim pada satu tangan via Whats App (WA) nya Ketua PWI Yuldaveri.
Dari penjelasan singkatnya, Sang Wali coba juga mencurah uraikan eksistensi nagari Andaleh BB sekalian dengan potensinya. Khusus kehidupan sosial masyrakat berlangsung sebagai mana biasa. Siang bertani,mengolah air niro (Aren) dijadikan gula aren, buahnya diubah menjadi buah tab dijual ke Provinsi tetangga Medan, Pekanbaru bahkan diekspor ke Malaysia dan ijuknya dikumpul untuk bahan handy craft dan lain-lain.
Di sore harinya hingga malam menjelang, masyarakat sibuk dengan aktivitas masing- masing, berjualan kecilan-kecilan, duduk santai dan bapak-bapak dengan sarung terlilit di leher bersenda gurau di lapau menunggu beduk Magrib siap melaksanakan sholat hingga ibadah Isya tiba.
Tentang pengolahan Aren yang menggunakan tenaga kerja hingga 40 persen dari penduduk nagari Andaleh BB dengan pedagang Niro tercatat 20 orang beroperasi di pinggiran jalan raya dan ada yang dijual ke pasar Batusangkar, kota Payakumbuh, Bukittinggi, Padangpanjang, dan pasar lainnya.Produk aren dijual juga dengan kiloan dan dalam bentuk bungkusan berupa gula Semut.
Sedangkan Objek wisata air terjun Camar belum dikelola karena berbagai faktor, objek budaya berupa Cimuntuh, UMKM memproduksi kacang tojin, kue kering, gula semut, dan berbagai macam snacks lainnya.
Kata berjawab dan gayung pun bersambut, Yuldaveri orang nomor satu di PWI Tanah Datar mengucapkan terima kasih atas sambutan Wali nagari Andaleh BB yang bermurah hati menjamu Wartawan Bimtek Penulisan Feature Kepariwistaan walau pun dengan segelas Niro ditangan dan sebungkus nasi terhidang, enak terasa dan sedap disantap karena keikhlasan pak Wali jua.
Tentang berbagai materi-materi dibutuh kan rekan pers yang belum tersedia.Wali Afrizal berjanji akan menyerahkan paling lama dalam tiga hari.Yuldaveri pun mengaminin dan menyetujui janji tersebut, sudah tiga hari berlalu namun materi berupa data itu belum juga tiba dari Sang wali hingga Selasa
( 26/11/2024) ini.
Menulis suatu feature yang menarik tidak lah sama dengan menulis berita Straight News, sebut wartawan senior H. Bakhtiar Danau, kita memerlukan data lengkap yang tidak bisa ditawar-tawar,apa lagi gaya Feature ditulis dalam bentuk bertutur dan bahasa sastra agar enak dibaca, menawan dan intresting.Berarti data nagari Andaleh BB yang dijanjikan masih saja ditunggu wartawan Bimtek untuk ditulis dalam bentuk Feature di medianya masing-masing, pungkas wartawan senior itu beropini.[*]