PADANG PARIAMAN, marapipost.com-Sungguh menyedihkan, murid kelas 4 Sekolah Dasar (SD) Negeri 10 Durian Jantung, Nagari III Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, bernama Aldelia Rahma, berumur 11 tahun, meninggal dunia. Meninggal dunia disebabkan karena terbakar, ketika goro bersama disekolahnya. Konon informasinya, ia terbakar karena dibakar temannya sendiri.
Informasi, pada hari kejadian itu, sekolah melaksanakan gotong royong membersihkan sekolah, di bagian luar kelas, salah seorang guru menghidupkan api untuk membakar sampah yang sudah dikumpulkan siswa.
Pada saat pembakaran sampah itu, siswa mengelilingi api yang sudah menyala, dan melemparkan sampah. Ada salah satu murid laki-laki sengaja menyiramkan Bahan Bakar Minyak (BBM) pertalite ke badan korban Aldelia. Tidak ayal lagi, api membakar pakaian Adelia, kata Dona.
Menyaksikan peristiwa itu, murid yang melingkar tadi langsung panik dan berhamburan. Aldelialangsung cari air untuk menyiram badannya untuk menyelamatkan diri, tapi malang baginya, kamar mandi terkunci, sementara api terus membakar pakaiannya. Api yang masih membakar pakaiannya berlari ke ruang kelas.
Karena luka bakar yang dialami korban, ia dirujuk ke RSUD Lubuk Basung, kemudian RSUD Lubuk Basung merujuk ke RSUP M Djamil Padang. Sayangnya pihak sekolah dikhabarkan tidak mendampingi siswa malang itu, padahal kejadiannya disekolah, dalam kegiatan dan aktivitas sekolah. Aldelia hanya ditemani pihak keluarga ke RSUP M Djamil dan menjalani perawatan selama 35 hari di sana.
Lebih sedih lagi, yang tinggal bersama nenek dan kakaknya itu tidak terdaftar pula di BPJS, sementara keluarganya termasuk kurang mampu, siapa yang sesungguhnya yang disalahkan dalam keadaan semacam ini. Karena itu pihak keluarga harus mengeluarkan uang Rp2 juta lebih untuk membayar biaya pemindahan dan pengobatan awal korban yang mengalami luka bakar 80 persen dari bagian tubuhnya.
Tapi, akhirnya, semua sudah ditanggung BPJS. Setelah dapat BPJS, Aldelia tidak terlalu dapat perhatian lagi, buktinya, belum sembuh sudah disuruh pulang, padahal kondisi Aldelia masih butuh perawatan khusus. Kondisi korban dirumah sungguh mengenaskan, kondisinya makin luka bakar memburuk. Adelia, kelahiran September 2023 itu, hanya dapat dirawat di rumah hanya selama 2 bulan, bahkan mengalami gizi buruk.
Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menerima khabar ini, langsung mengunjungi rumah Aldelia. Bupati Suharti Bur membantu pengobatan Aldelia. Bupati perintahkan Dinas Kesehatan dan RSUD Padang Pariaman membawa langsung untuk pengobatan korban lebih lanjut sepenuhnya, namun sayang, Aldelia akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia meninggal dunia.
Ada khabar yang tidak baik, Aldelia sering dibully teman-temannya. Selama ini, Aldelia tinggal bersama neneknya karena sang ibu merantau. Aldelia pun tak pernah bertemu dengan ayahnya sejak kecil karena orangtuanya berpisah. Selamat jalan Adelia, semoga engkau bahagia di alam sana.[*]