BUKITTINGGI, marapipost.com-Selama liburan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M, Pemerintah Kota Bukittinggi merup Rp 2,2 milyar penerimaan dari obyek wisata berbayar. Penerimaan itu utuh masuk PAD Kota Bukittinggi.
Kendati jumlah kunjungan wisata selama libur idul Fitri 1445 H itu begitu padat di Kota Jam Gadang itu, tapi kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, menurun dibandingkan tahun sebelumnya, tapi Pemerintah Kota Bukittinggi masih menerima pemasukan dari obyek wisata berbayar sebanyak Rp2,2 miliyar, masuk ke PAD.
Menurunnya jumlah kunjungan ke Kota Wisata Bukittinggi itu, diduga dampak dari cuaca ekstrim yang mendera Sumatera Barat, termasuk Wilayah Kota Bukittinggi. Dampak berkurangnya kunjungan wisata ke Kota Bukittinggi, berdampak menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bukittinggi, dari sektor objek wisata berbayar selama libur Lebaran 2024.
Didampingi Kadis Pariwisata Rofie Hendra, Walikota Bukittinggi Erman Safar menjelaskan, pada lebaran 2024 tahun ini, objek wisata berbayar Bukittinggi sejak Rabu (10/4/2024) hingga Rabu (17/4/2024), hanya dikunjungi 100.218 pengunjung, dengan pemasukan untuk PAD mencapai Rp 2.295.221.000, ujar Wako Erman Safar, Jumat (19/4/2024).
Pada tahun 2023 lalu, pengunjung di objek wisata berbayar selama 11 hari sejak tanggal 21 April sampai 1 Mei 2023, mencapai 153.542 orang. Dengan jumlah itu, Bukittinggi meraup PAD sebesar Rp 3,3 miliar, ungkapnya.
Objek wisata berbayar yang jadi penghasil untuk pendapatan daerah terbesar, adalah Kebun Binatang atau Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), kemudian disusul Benteng Fort De Kock, Taman Panorama dan Lubang Jepang, kata Wali Kota.
Berkurangnya kunjungan wisata ke Kota Bukittinggi, dipengaru bencana alam, jalan raya sebagai sarana penghubung longsor pada berbagai daerah, malah menelan korban jiwa, termasuk juga dampak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, yang hingga kini masih berstatus siaga. Tapi secara umum, Kota Bukittinggi masih jadi magnet wisata di Sumatera Barat. Beragam objek wisata dan kuliner tersaji di kota Bukittinggi, kata wako.[lk]