LUBUK BASUNG, marapipost.com-Sekolah Dasar (SD) Negeri 04 Sikabu, Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat gelar workshop, selama dua hari, dilksanakan di SD Negeri 04 Sikabu.
Kepala SD Negeri 04 Sikabu Irawati S Pd M Pd, menuturkan Rabu (19/10/2023), workshop yang dilaksanakan selama dua hari ini dilaksanakan Minggu dan Senin, 3 dan 4 September 2023. Narasumber pada hari pertama mengundang Fasilitator Sekolah Penggeraka Angkatan I dari Kabupaten Pesisir Doni Aizus Idrus, dan pada hari ke dua diisi Irawati M Pd dari Balai Guru Penggerak Sumatera Barat.
Workshop diikuti sebanyak 45 peserta, terdiri dari guru SD Negeri 04 Sikabu kelas 1-6 dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOk). Peserta lainnya adalah guru kelas 2 dan kelas 5 sekolah imbas sebanyak 9 sekolah. Juga diikuti dari perwakilan dari gugus 1,2,3,5 dan 6, masing-masing mengutus sebanyak dua orang, yaitu guru kelas 2 dan kelas 5.
Dijelaskan Irawati, tujuan kegiatan workshop ini adalah untuk implementasi kurikulum merdeka agar persepsi kurikulum merdeka ini, tentang penyusunan administrasi guru, yang dimulai dari analisis Capaian Pembelajaran (CP), ATP, Modul Ajar, pembelajaran berdiferensiasi, asesmen dan P5.
ATP dalam kurikulum merdeka, adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran untuk murid dapat mencapai Capaian Pembelajaran. Keberadaan ATP menjadi panduan bagi guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran pada akhir suatu fase.
Sedang modul ajar, jelas Irawati, adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam kurikulum merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, papar Irawati, sehari-hari akrab disapa dengan Buk Wat itu.
Inti dari pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum Merdeka Salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi, yang mengakui perbedaan individual siswa dan memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.
Asesmen dan P5, adalah menyusun asesmen Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka perlu memerhatikan beberapa aspek. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tidak lepas dari adanya proses assesmen yang baik, papar Irawati. Workshop juga dihadiri Koordinator Pendidikan Kecamatan (KUK) Lubuk Basung Marah Sati S Pd.[lk]