BAWAN, marapipost.com-Malang nasibnya petani Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bendungan yang dibangun di Daerah Irigasi (D.I) Batang pada tahun 2022, hingga berita ini diturunkan, belum dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah petani, pada hal sudah lebih 15 tahun menunggu bendungan di irigasi ini diperbaiki.
Menjawab pertanyaan marapipost.com, tokoh masyarakat Bawan, Rizki Abdillah Fadhal Rabu (16/8/2023) di ruang Humas DPRD Kabupaten Agam, membenarkan, bahwa bendungan yang dibangun pada tahun 2022 lalu.
Hingga kini belum dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah petani, disebabkan air dari bendungan tidak naik, karena bendungan yang dibangun rekanan lebih rendah dari saluran irigasi yang akan dilintasi air dari bendungan. Selain itu, pasangan beton penahan tebing irigasi juga kropos, kata Ade Rizki.

Inilah diantara yang kropos.
Dihimpun dari berbagai sumbet, diharapkan bendungan yang dibangun dengan dana sebesar Rp7.636.514.400 (Tujuh miliar enam ratus tiga puluh enam juta lima ratus empat belas ribu empat ratus rupiah) itu diharapkan mampu mengairi lebih kurang seluas 300 hektar sawah, tapi jangankan akan mampu mengairi 300 hektar sawah, hingga bibir mulut bendungan saja air belum naik. Apa ada kebocoran?, Rizki Abdillah Hadhal memngaku tidak mengetahui, sebab tidak dapat dilihat dari atas bendungan.
Bendungan D.I Batang Bawan ini rusak semenjak tahun 2015, akibat dihantam Banjir Bandang, pada tahun 2022, pemerintah mengucurrkan dana untuk rekonstruksi bendungan tersebut bersumber dari dana rehabilitasi dan rekontruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2022.
Pemenang tendernya CV. Karya Tiga Pratama, pengawas CV. Duta Graha Interplan, dengan Nomor Kontrak 01.K-DI/PPK-PPBKK/BPBD-AG/VI-2022, tanggal 28 Juni 2022. Kegiatan ini sesauai dengan tulisan yang tertulis pada plang proyek, Kegiatan ini Didampingi oleh Kejaksaan Negeri Kab. Agam.
Informasi yang dapat dihimpun marapipost.com, proyek ini sudah ditinjau Sekretaris Kabupaten Agam Edi Busti, didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Bambang Warsito.
Bersama rombongan juga ikut, Kepala Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang Kabupaten Agam Ofrizon, Kabid Bina Marga DPUTR Agam Gani Basya, Kabid Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Agam Antono dan beberapa apartur lainnya. Dari pihak rekaanan, rombongan yang mengencek proyek tersebut ditunggu petugas lapangan Awaluddin Rao.
Dikutip dari media lain, kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelesaikan satu masalah dengan tuntas, tidak menyelesaikan berbagai masalah, tapi tidak tuntas. “Lebih baik menyelesaikan satu masalah, tetapi tuntas. Tahun besok kita tidak memikirkan irigasi Batang Bawan lagi, tapi menyelesaikan masalah yang lain pula lagi”, katanya. Tapi kenyataannya belum tuntas.
Bila irigasi itu sudah dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana rekontruksi, sekitar 300 hektare sawah yang dapat diair irigasi Batang Bawan, akan menghasilkan gabah 7 ton per hektare, akan dihasilkan 21 ribu ton gabah kering panen dari sawah seluas 300 hektar itu. Tapi kenyataannya saat ini, harapan itu hanya tinggal angan-angan, semua hanya terdiam, termasuk pihak berwenang juga terdiam dan membisu.[lk]