LUBUK BASUNG, Marapi Post-Warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diharapkan siap siga terus menerus, karena, penyakit Demam Berdarah (DBD) sudah menjadi penyakit endemis (Berkepanjangan), lebih-lebih bila musim penghujan tiba. Nyamuk penyebab DBD hidupnya memang diderah tropis, Kabupaten Agam adalah daerah tropis.
Kepala Dinas Kesehatan, Kabuoaten Agam dr. Hendri Rusdian, M. Kes melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Tri Pipo, S. KM, M. Kes, menjelaskan Senin (7/11/2022), kepada marapipost.com diruang kerjanya di Dinas Kesehatan Kabupaten Agam di Padang Baru Lubuk Basung.
DBD terus mendera Kabupaten Agam, data terakhir, jelas Tri Pipo tercatat 268 warga terjangkit penyakit DBD tercatat 268 orang, diantaranya, laki-laki 113 orang, dan perempuan sebanyak 155 orang, terbanyak warga terserang DBD di Wilayah Puskesmas Lubuk Basung, dan Wilayah Puskesmas Bawan. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Agam ini adalah rangkuman laporan dari seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Agam.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk menekan perkembangan nyamuk penyebab DBD ini, melaksanakan fogging terhadap kawasan tempat sarang nyamuk, termasuk bangunan rumah penduduk. Belum lama ini sudah dilakukan fogging di Bawan dan di Perumahan Talago Permau Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Basung.
Penyakit tersebut disebabkan virus dengue, ditularkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Ada 3 jenis nyamuk yang dapat menularkan virus dengue, yaitu; Aedes aegypti, Aedes albopictus dan Aedes scutellaris.
Nyamuk itu mengigit pada pagi hari pukul 6-8, dan sore jam 4-6. Pencegahan, membesihkan tempat sarang nyamuk, bersehkan tempat penampungan air di kamar mandi, dan membuang kaleng-kaleng penggenagan air sekitarnya, dan tingkat imun tubuh.
Di Lubuk Basung paling banyak terjangkit DBD, sebab di Lubuk Basung mobilisasi cukup tinggi, tingginya mobilisasi juga menentukan berkembangnya nyamuk penyebab DBD. Telur namuk ini menetas dalam satu minggu semenjak bertelur.[lk]