LUBUK BASUNG, Marapi Post-Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terapkan pola ramah anak dan ramah digital. Artinya dalam pola ini tidak boleh menghujat dan tidak boleh menyinggung perasaan pihak lain.
Kepala SMA Negeri 2 Lubuk Basung, Drs Nasril menuturkan kepada Media Online Marapi Post (marapipost.com) menjelaskan, agar pola ini dapat diterapkan di SMA Negeri 2 Lubuk Basung, sudah ada guru yang dilatih mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) ke Jakarta, adalah Irdawati.
Irdawati diutus mengikuti bintek ke Jakarta 12 Juli 2022 baru lalu di Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi (Dikbutristek. Bimteknya tidak lama, hanya 4 hari. Disekolah dengan jumlah siswa 1.064 ini diterapkan digitalisasi, apa lagi sekolah kita terletak dijantung Kota Lubuk Basung, terang Drs. Nasril.
Pada tahun ajaran 2021/2022, jelas Nasril, siswa/i lolos masuk perguruan tinggi negeri 231 org dari jumlah yang lulus 364 orang (74 persen) dari yang lulus. Mereka dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tuinggi itu tidak hanya di Sumatera tapi juga diluar sumatera. Guru yang ada di sekolah ini 83 orang, 35 orang PNS, 3.orang PPPK, 45 orang tenaga honor, 25 orang tata usaha, semua tenaga honorer.
Dijelaskan Nasril, pola ini, warga sekolah menjadikan internet lebih ramah anak dan warga sekolah. Itu adalah salah satu pekerjaan rumah bersama guna memastikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki nilai tambah dalam kemajuan pendidikan di SMA Negeri 2 Lubuk Basung.
Esensi dari bimtek itu, sebut Nasril, tidak hanya kehadiran semata, namun bagaimana implementasi/pengimbasannya di sekolah secara nyata. Pentingnya menanamkan sikap dan tindakan positif dalam pemanfaatan teknologi digital oleh peserta didik jenjang SMA Negeri 2 Lubuk Basung.
Nasril mengingatkan dan mengajak semua untuk mengantisipasi permasalahan pendidikan di SMA Negeri 2 Lubuk Basung, agar pendidikan di SMA Negeri 2 Lubuk Basung teremban, sekaligus saling mengingatkan menjadi warga sekolah mendorong agar dapat memanfaatkan laman platform digital akun pembelajaran belajar.id khususnya dalam mendukung pengayaan materi dan peningkatan literasi digital, katanya.
Nasril juga menuturkan, selama ini siswa di sekolah juga telah menggunakan media sosial (medsos) sebagai media promosi sekolah. Menjadi tantangan berat dalam merubah pola pikir siswa dalam penggunaan medsos lebih bijak. Oleh sebab itu kiranya materi yang didapat dalam bimtek itu dapat memberi wawasan sekolah dalam mengimplementasikan serta mengimbaskan pengunaan media digital yang lebih baik sesuai perkembangan zaman, jelas Nasri.(lk)