LUBUK BASUNG, Marapi Post-Kabupaten Agam, Sumatera Barat malu besar, ada yang obrak-abrik Runing Tex di Dinas Pendidikan Kabupaten Agam dengan tulisan yang tidak terpuji, bercarut, dengan carutan yang bukan kepalang ditulis di runing tex tersebut. Bagi orang Minang, tulisan, atau ucapan seperti itu biasanya sudah sangat marah, atau kekesalan sudah sampai kepuncak ubun-ubun.
Apalagi tulisan carut-marut itu menimpa lembaga pendidikan Kabupaten Agam, Dinas Pendidikan yang memiliki massa paling besar, gurunya, muridnya, tapi anehnya terjadi ‘Carutan’ yang paling memalukan itu.
Tulisan carutan yang tertulis di runing tex itu membawa nama Pol PP Kabupaten Agam, sepertinya tidak adanya kepuasan. Entah kepada siapa yang membuat teks itu marah, hingga berita ini diturunkan belum jelas, kepada siapa yang buat tulisan runing tex itu dengan tulisan ‘Bercarut’.
Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Kabupaten Agam yang dihubungi Media Online Marapi Post (marapipost.com) Jumat malam (22/4/2022), menyebut kejadian itu adalah ada orang iseng mencoba menghacker. “Ada orang yang coba untuk hacker”, jelas Kasat Pol PP dan Damkar Dandi Pribadi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Isra, ketika dikonpirmasi Jumat malam (22/4/2022) itu menjelaskan, hal ini sengaja dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab, kata Isra, ingin merusak Dinas Pendidikan.
Setelah dicek oleh bidang IT di Dinas Kominfo, ternyata runing tex ini kemungkinan besar di hack oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, tapi siapa oknum itu, terang Isra masih dalam penyelidikan.
“Kita kemaren (Kamis 21/4/2022) sudah gelar rapek dengan Pol PP dan juga dengan Bidang IT Diskominfo. Kita sepakat dengan Pol PP kasus ini perlu diusut tuntas, agar dapat diketahui oknum yang sengaja merusak nama baik OPD Disdikbud dan Pol PP. Kini kami sedang minta bantuan pihak Dinas Kominfo, utuk menyelidiki jejak digitalnya. Bila ada petunjuk, akan kita lanjutkan keproses hukum”, terang Isra.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Agam Rahmat Lasmono yang diminta tanggapannya, sampai sejauh mana Kominfo Agam mampu menangani kasus ini, sebab Kominfo Agam sepertinya kecolongan, diuji kemampuannya.
Dijawab Kadis Kominfo Agam Rahmat Lasmono, bahwa Dinas Kominfo Agam tidak ada ditugaskan untuk menangani ini, dan katanya bukan alat dari Kominfo. Ketika ditanya lagi, apakah Kominfo Agam tidak ada kewajiban menangani kasusus ini?, dibantah Rahmat Lasmono.
Kata Kadis Kominfo Agam Rahmat Lasmono, Kominfo Agam tidak ada ditugaskan untuk menanganinya. Tanya Marapi Post, lagi, kalaupun tidak ditugaskan apa usaha Kominfo Agam untuk membuka tabir memalukan ini?.
Dijawab Kadis Kominfo Rahmat Lasmono, yang lebih tepatnya ditanyakan kepada yang mempunyai alatnya. Ditanyakan lagi kepada Kadis Kominfo Agam, Rahmat Lasmono, siapa yang punya alatnya, Rahmat Lasmono tidak menjawab lagi. Yang jelas terjadinya kasus ini, karena kurang pengawasan IT, padahal Agam sudah punya kominfo, terang beberapa warga berciloteh.
Bupati Agam Dr. Andri Warman yang diminta tanggapannya, bupati mengaku belum mengetahui, dan belum ada laporan dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam dan Dinas Pol PP, bupati menyatakan akan menuntaskan kasus memalukan ini.(lk)