LUBUK BASUNG, Marapi Post-Innalillahiraji’un, bayi yang perslinannya di Rumah Sakit (RS) Rizki Bunda, akhirnya meningal dunia. Ia menghembuskan nafasnya yang terakhir sekitar pukul 17.00 Wib Selasa sore (15/2/2022), dikebumikan pada hari itu juga dikampung halamannya di Sungai Balingkuang, Jorong Anak Air Dadok, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dengan hati pilu, dan dukacita kedua orang tua bayi malang, ayahnya Doni Kifli (38 tahun) dan ibunya Tiara Aisyah (28 tahun) menyesali atas kebijakan pihak berwenang, seandainya ada perhatian khusus bagi pihak berwenang ayah dan ibu bayi ini yakin anaknya bakal selamat.
“Tapi!, ah, sudahlah, kalau itu yang dikenang kembali sungguh perih dan pilu hati ini, bagai tersayat sembilu, tapi apalah daya kita ini adalah keluarga miskin yang lemah, tidak punya apa-apa, ini lah jadinya”, jelas pasutri ini pilu.
Kalau soal umur, memang sudah ada ketentuan dari Allah, SWT yang mengatur hidup ini, tapi tentu ada usaha dan upaya agar doa kita dikabulakan. Orang tua-tua sangat menyesali atas keterlambatan menanggapi permasalahan ini dari berwenang, seandainya pihak berwenang menyikapi permasalahan ini disikapi cepat, tentu bayi tersebut bertahan dalam rawatan, tapi karena, tidak cepat disikapi, tumbuh penyesalan seperti ini, penyesalan yang tiada akhir.
Kedua orang bawa anaknya pulang, disebabkan, dua hari baru dirawat, Minggu (13/2/2022) dan Senin (14/2/2022), sudah tercatat hutang biaya perawatan hampir Rp10 juta, kalau perawatan dilanjutkan entah beberapa hari berikutnya, hutang makin membengkak, itu lah alasan Doni Kifli bawa isteri dan anaknya dibawa pulang.
Tokoh masyarakat yang juga Kepala Dusun Sungai Balingkuan, Poni Putra, menjelaskan, BPJS keluarga ini sudah tidak aktif lagi, karena itu Senin (14/2/2022) Poni Putra menolong mengurus agar BPJS Doni Kifli aktif kembali, tapi, pengakuan Poni Putra, petugas BPJS menjelaskan, BPJS Doni Kifli tidak dapat diaktifkan. Apa alasannya, Poni Putra tidak mengetahui secara pasti.
Kalau ada tangapan pada hari pengurusan itu dapat diaktifkan, mungkin anak dan ibu bayi ini tidak dibawa pulang, tentu saja dilanjutkan pderawatan, tapi karena dibilang tidak bisa aktif BPJS Kesehatannya, makanya kedua Doni Kifli bawa anak dan isternya dibawa pulang, yang penuh resiko.
Akhirnya Selasa sore sekitar pukul 5 sore sang bayi meninggal dunia, dengan derai air mata kedua orangtuanya itu melepas kepergian, dengan penyesalan yang panjang, tapi siapa yang akan disesali, berbagai upaya sudah dilakukan untuk cari biaya guna membantu biaya perawatan untuk penyelamatan bayi ini agar tetap dirawat.
Tapi itu lah baru hasilnya, keputusan pihak berwenang tidak kunjung tiba, sang bayi menghembuskan nafasnya yang terakhir. “Selamat jalan anakku, semoga engkau bahagia dialam sana”, desah kedua pasutri ini berucap sedih, diiringi tetesan air mat.(lk/Poni)