PASAMAN, Marapi Post-Hebat koordinasi dan kerjasama Pemda Kabupaten Pasaman dengan berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, ditandai dengan terbuka lebarnya peluang bagi penerus pendidikan ke perguruan tinggi memasuki perguruan tinggi negeri dan swasta.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman Sukardi menjelaskan, untuk melanjutkan pendidikan, kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman hanya sebatas SMP, sementara untuk melanjutkan pendidikan di tingkat SLTA berada pada Dinas Pendidikan provinsi, terang Sukardi, Senin (24/1/2022).
Sementara penerimaan mahasiswa baru bagi perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh wilayah membuat, ketar-ketir dihati calon mahasiswa yang akan mendaftar ke perguruan tinggi mulai muncul, dan kasak kusuk memilih perguruan tinggi yang cocok dan sesuai dengan faktor kemampuan nilai maupun faktor ekonomi.
Karena itu, untuk Kabupaten Pasaman, ia tidak ingin terpisah dari visi Pasaman “Cerdas”, artinya yang duduk di SLTA tersebut adalah warga Pasaman sementara itu yang mengajar di SLTA tersebut adalah untuk mencerdaskan anak Pasaman.
Dengan adanya sinyal dari lembaga layanan pendidikan tinggi untuk kemahasiswaan, besar peluang bagi anak anak atau keluarga yang kurang mampu Kabupapaten Pasaman untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi berbasis beasiswa, bahkan ada uang bulanan, ada uang kuliah dan lainya, terang Sukardi.
Dengan adanya sinyal yang datang dari lembaga tersebut, seluruh kepala sekolah SLTA di Pasaman gelar sosialisasi, di prakarsai Dikti, sementara Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman hanya memotori, terhadap sosialisasi program Dikti penerimaan mahasiswa baru melalui jalur bidik misi untuk sekian puluh ribu orang.
Hal tersebut dijelas Sukardi usai acara sosialisasi sistim penerimaan mahasiswa baru, jalur bidik misi, tempatbya di aula Kantor Bupati Pasaman Senin (24/1/2022), dihadiri langsung Wakil Bupati Pasaman Sabar. AS dan perwakilan beberapa perguruan tinggi swasta yang ada di Sumbar, salah satunya perguruan tinggi PGRI Sumbar dan Kepala Sekolah SLTA, SMK dan MA se Kabupaten Pasaman.
Sukardi juga menyebutkan untuk Pasaman sendiri tidak semua orang ekonominya mampu, berakibat selama ini bagi penamat SLTA takut masuk ke perguruan tinggi swasta, dengan alasan biaya mahal, tapi kini biaya tersebut telah di tanggung pihak perguruan tinggi, kita tinggal memetakan.
Sementara itu pihak perguruan tinggi menyarankan pihak SLTA dapat membantu siswanya agar dalam memilih jangan semuanya memilih pada satu jurusan faforit, dan coba memilih pada jurusan lain yang di rasa ada kesempatan.
Kesempatan tersebut tentu ada persyaratan yang harus di penuhi bagi calon mahasiswa diantaranya, sudah mendapat kartu Indonesia pintar dari keluarga miskin atau Keluarga PKH, dan bisa juga keterangan Keluarga Miskin dari Wali Nagari setempat, dan kesempatan ini juga berkaitan dengan prestasi calon mahasiswa sendiri, namun yang di utamakan pada kesempatan ini adalah dari keluarga yang kurang mampu, imbuh Sukardi.
Wakil Bupati Pasaman dalam sambutanya pada sosialisasi itu, menjelaskan, dengan adanya program pendidikan gratis ini, akan mampu menghilangkan beban orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Seharusnya semejak Januari 2022 ini tidak ada lagi pungutan atau pembayaran di sekolah termasuk ditingkat SLTA, agar tidak menganggu program yang ada di SLTA terhadap seluruh pencairan, belanja, pertanggung jawaban keuangan, sebaiknya dicairkan diawal jangan diakhir atau pertengahan catur Wulan dan kepada kepala Dinas Pendidikan agar diatur sebaik baiknya, harapnya.
Disamping itu Sabar AS mengajak semua untuk sama sama punya niat sehingga perjuangan untuk meningkatkan mutu dan layanan pendidikan bisa terwujud, terkhusus kepada pihak kepala sekolah ia berharap dengan batuan pendidikan gratis di SLTA tidak menurunkan semangat proses belajar mengajar di sekolah.
Dengan adanya program yang di laksanakan oleh perguruan tinggi ini tentunya sangat bersinergi dengan visi Kabupaten Pasaman, bentuk komitmen dari bidang pendidikan tersebut yakni melahirkan program pendidikan gratis 12 tahun dan bahkan sampai ke tingkat SLTA tambahnya.
Disamping itu kepada kepala SLTA dalam hal ini bisa manfaatkan peluang tersebut dengan baik, dan ini merupakan tambahan strategi bagi calon mahasiswa kita dalam memilih perguruan tinggi terutama bagi keluarga kurang mampu yang berprestasi, untuk itu harus kita persiapkan dari jauh jauh hari sebelumnya agar lulus dalam program bidik misi ini, tutup Sabar AS.(lk)