AUR MALINTANG, Marapi Post-Penyelesaian pekerjaan pembangunan jembatan di Sungai Batang Tiku, terletak diperbatasan antara Batu Basa dengan Aua Malintang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, dikerjakan PT. Insan Karya Tama, terkesan dipaksakan
Hingga Jumat sore (31/12/2021), para pekerja masih melaksanakan pekerjaan. Semalam-malamnya hari, pekerjaan proyek tersebut harus tuntas”, tegas pelaksanaan PT. Insan Karya Tama, Thamrin. “Malam ini juga (Jumat malam 31/12/2021) akan dilaksanakan PHO (Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over)”, terang Thamrin, lagi.
Pekerjaan dilaksanakan rekanan ini dibawah pengawasan konsultan supervisi CV. Karahoshitama Engginering. Kontar nomor6307/KTR-BM/2021, tanggal 17 Juni 2021dengan nilai kontrak Rp4.569.099.121.58. Dikerjakan selama 195 hari kalender. Pekerjaan pengaspalan dilaksanakan pada malam hari.
Masih bekerja pengecoran.
Ketika ditanya, kenapa malam hari dilaksanakan pengaspalan, dan apakah tidak salah menurut petunjuk teknis, sebab dimalam hari suhu rendah, sehingga suhu aspal panas cepat menurun, malah Thamrin balik bertanya, “menurut bapak apa salahnya”, kata Thamrin dengan naga begitu tinggi. Tinggi nada omongannya, karena sudah 10 hari tidak tidur, katanya Thamrin.
Akunya Thamrin, pekerjaan pengaspalan jalan itu hanya minor, yang mayor adalah jembatan. Kalau pekerjaan jembatan yang tidak selesai, Thamrin mengaku, ia kena, tapi apabila pekerjaan pengaspalan tidak selesai, ia mengaku tidak kena. Begitu juga terhadap pengecatan jembatan, akunya Thamri, tidak termasuk dalam pekerjaan perjanjian kontrak.
Pengecatan itu kata dia, adalah sebagai sumbangan, kalau tidak dicat tidak bagus, katanya.Jumat (31/12/2021), tidak hanya pengecatan jembatan, tapi juga melaksanakan pengecoran pada bagian-bagian dan komponen jalan. “Kalau kualitas aspal saya tidak tahu pak, sebab saya bukan ahlinya, yang tahun masalah kualitas aspal, tanya sama ATR, sebab aspal panas ini dibeli sama dia, kata Thamrin.
Thamrin juga dibeking dua pemuda yang turut menyela-nyela pembicaraan ketika diminta penjelasan. Tidak boleh minta-minta uang diproyek ini, kata dua anak muda tersebut menyela pembicaraan wartawan dengan Thamrin. Entah siapa yang ia maksud meminta uang, tidak ada penjelasan.(lk)