MENTAWAI, Marapi Post-Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake, Dandim 0319/Mentawai, Letkol.Czi.Bagus Mardyanto, Kapolres Mentawai, AKBP,Mu’at,SH,MM, Kakansar Mentawai, Akmal, unsur forkopinda, serta instansi terkait lainnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Sabtu (10/7/2021) tinjau pelaksanaan vaksinasi massal Siberut Barat.
Rombongan menuju daerah tersebut menyasar daerah Simalegi Betaet dan Simatalu, Kecamatan Siberut Barat, menaiki kapal milik pemda mentawai dengan jarak tempuh yang sangat cukup jauh.
Daerah pantai barat di kenal dengan ombak besar, meski demikian untuk percepatan vaksinasi ini personel yang ikut bersama rombongan tidak ada kata menyerah demi masyarakat terpencil agar tidak terkena virus corona.
Pelaksanaan vaksinasi di daerah terpencil mentawai ini unsur forkopimda yang hadir Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake, Dandim 0319/Mentawai, Letkol.Czi.Bagus Mardyanto, Kapolres Mentawai, AKBP,Mu’at,SH,MM, Kakansar Mentawai, Akmal serta instansi terkait lainnya.
Dandim 0319/Mentawai, Mengatakan “Vaksinasi massal ini merupakan kerjasama tiga pilar yang terdiri dari Pemkab Mentawai, Polres Mentawai dan Kodim 0319/Mentawai untuk percepatan vaksinasi kepada masyarakat”
Dengan demikian, untuk mencapai target nasional dalam serbuan vaksinasi, unsur forkopimda mentawai terus berupaya memberikan vaksin kepada masyarakat sampai di daerah terpencil mentawai yang terletak di pantai barat yakni Simalegi, Betaet, Kecamatan Siberut Barat.
Daerah terpencil yang menjadi lokasi pelaksanaan serbuan vaksinasi ini merupakan daerah paling terjauh dan paling ujung yang masuk dalam wilayah kabupaten kepulauan mentawai.
Pelaksanaan vaksinasi ini di pusatkan lokasi kegiatannya bertempat di gedung SD Negeri 18 Simalegi. Kegiatan ini akan berlangsung beberapa hari ke depan dengan semangat juang para petugas kesehatan saling berjibaku berikan vaksinasi kepada masyarakat.
“Vaksinasi massal yang kita sasar ke daerah terpencil ini, agar masyarakat setempat juga menerima suntik vaksin, sehingga mendapat kekebalan tubuh, karena daerahnya agak sulit di jangkau dengan fasilitas kesehatan Pungkasnya.(Permai Sapalakkai)