Catata Perantau Pessel; Dr. H. Misri Hasanto M.Kes dari Selat Panjang, Ketua IKKST Indonesia
SELAT PANJANG-Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat adalah Kabupaten yang unik dan mempunyai potensi SDA yang melimpah. Untuk Mengelolanya butuh Soliditas dan Sinergisitas seluruh elemen Masyarakatnya, baik yang di Ranah maupun yang di Rantau, harus bekerja sama, bahu membahu demi Akselerasi Pembangunan yang berkelanjutan, dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada.
Uniknya Kabupaten Pessel mempunyai pinggir Pantai terpanjang dan mempunyai laut yang lebih luas dari daratannya. Artinya, potensi laut dan pinggir pantainya perlu dikembangkan untuk berbagai sektor ekonomi masyarakat.
Disisi lain masa depan Pessel ada di laut dan pinggir pantainya. Hal ini perlu kajian akademis yang komperhensif dalam memilih dan milah potensi yang akan dikembangkan. Kalau perlu cari investor yang sesuai untuk pemodal melibatkan anak nagari dan UMKM. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Pesisir Selatan sesuai dengan pemanfaatan potensi yang ada di masing masing nagari.
Potensi yang sedang dan akan dikembangkan pada daerah laut dan pesisir pantai diantaranya; wisata alam bahari yang masih dapat ditingkatkan ke level nasional dan bahkan dapat dijadikan jadi taraf internasional.
Kenapa tidak, Pesisir Selatan mempunyai Komponen Wisata Bahari yang paling komplek, diantaranya memiliki gugus pulau terindah, gugus terumbu karang yang mempesona, ikan laut yang beragam, suasana pantai yang alami.
Bahkan pulau yang mempunyai cagar budaya, pulau yang unik sebagai penangkar penyu, dan potensi rumput laut yang tersebar dan terbesar di Indonesia. Malah, pesisir pantai yang menyimpan cadangan minyak lepas pantai terbesar dan potensi penghasil garam. Semua ini ada di laut Pesisir Selatan.
Kalau ini saja terkelola dengan baik, akan mampu membawa masyarakat sejahtera. Sekarang kerja kita tinggal berbuat agar bagaimana potensi yang melimpah ini dijadikan modal dasar untuk membangun nagari.
Hal ini diungkapkan Dr. H. Misri Hasanto M.kes Tokoh perantau Minang asal Nagari Sungai Tunu yang telah berkiprah selama 25 Tahun di Riau. Bahkan, Dr Misri salah satu pendiri Yayasan Minangkabau Sedunia ( MWF ) yang berkedudukan di Jakarta.
Organisasi lain yang didirikannya adalan Ikatan Keluarga Kenagarian Sungai Tunu ( IKKST) Nusantara yang anggotanya tersebar dari Aceh sampai Papua, bahkan ada juga dari Malaysia, sekaligus sebagai ketua IKPS Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.(Bersambung )