• Kontak
  • Alamat
  • Redaksi
Marapi Post
  • Daerah
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Kota Padang
    • Kota Pariaman
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
  • Ekonomi
  • Hukum dan Peristiwa
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Sosial dan Budaya
No Result
View All Result
  • Daerah
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Kota Padang
    • Kota Pariaman
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
  • Ekonomi
  • Hukum dan Peristiwa
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Sosial dan Budaya
No Result
View All Result
Marapi Post
No Result
View All Result
Home Bukittinggi

KARTINI DAN ANAK-ANAK YANG AKAN MENJADI KARTINI

Marapipost by Marapipost
April 20, 2021
in Bukittinggi, Pendidikan, Sumatera Barat
397 30
2
KARTINI DAN ANAK-ANAK YANG AKAN MENJADI KARTINI

Sekolah Dasar (SD) Negeri 04 Birugo Bukittinggi, Sumatera Barat.

587
SHARES
2.7k
VIEWS
BagikanBagikan

Oleh: Syofni Erita

Guru SDN 04 Birugo Kota Bukittinggi

Kepribadian anak-anak terbentuk dari interaksi mereka dengan orang lain di lingkungan sekitarnya, baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah, bahkan di masyarakat yang lebih luas. Keluarga merupakan sumber pendidikan yang utama. Di sanalah nilai-nilai positif tumbuh dalam diri anak.

Lingkungan sekolah tidak kalah penting dalam memperkuat nilai-nilai tersebut. Sementara itu, lingkungan masyarakat turut mengawasi nilai-nilai tersebut. Salah satu kepribadian yang perlu dimiliki oleh anak adalah pribadi yang berani. Karakter pemberani yang tumbuh dalam jiwa anak-anak dapat diteladani dari salah satu tokoh Indonesia, yaitu Raden Adjeng Kartini.

Kartini, Pribadi Pemberani

Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah bertepatan pada tanggal 21 April 1879. Raden Adjeng Kartini merupakan anak dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah. Ayah Raden Adjeng Kartini adalah seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara. Pada masa penjajahan Belanda, tidak semua orang dapat bersekolah.

Namun, Raden Adjeng Kartini dapat belajar di sekolah Belanda yang ada di negeri kita yaitu di ELS (Europese Lagere School). Raden Adjeng Kartini belajar bahasa Belanda, tetapi sangat disayangkan beliau mengenyam masa pendidikan di luar rumah hanya sampai ia berusia 12 tahun. (Pratama, 2019). Walaupun begitu, selama 12 tahun tersebut R.A. Kartini sudah menguasai bahasa Belanda. Dengan bekal itulah ia dapat mempelajari banyak hal ketika ia memasuki masa pingitan.

Dalam empat tahun masa pingitan, Raden Adjeng Kartini mulai memberanikan diri untuk bangkit. Penguasaannya terhadap bahasa Belanda memotivasinya untuk mulai belajar secara mandiri. Ia sering membaca buku, koran, dan majalah Eropa sehingga tertarik dengan kemajuan cara berpikir perempuan Eropa.

Hal ini tentu menambah wawasan Kartini. Ia pun mulai memperhatikan status sosial perempuan pribumi yang sangat rendah. Ia menceritakan kondisi ini dengan menulis surat kepada sahabatnya Stella di Belanda. Ia juga mengirim surat kepada Ny. Abendanon yang juga berkebangsaan Belanda. Surat tersebut kemudian dimuat di De Hollandsche Lelie .

Keberanian Raden Adjeng Kartini untuk kemajuan perempuan Indonesia sungguh luar biasa. Dalam pemikirannya pernikahan dapat mewujudkan mimpinya yang masih terpendam. Ternyata pernikahannya memang membawa kebahagiaan tersendiri. Keinginan Raden Adjeng Kartini saat itu adalah mendirikan sekolah untuk kemajuan kaum perempuan. Beliau pun mendapat dukungan yang luar biasa dari suami.

Dukungan dari suami beliau adalah dengan mengembangkan ukiran jepara dan mendirikan sekolah wanita untuk wanita pribumi. Pendirian sekolah wanita akhirnya terealisasi setelah beliau tiada. Raden Adjeng Kartini wafat pada usia 25 tahun pada tanggal 17 September 1904 yang saat itu anaknya baru berusia 5 hari.

Sementara itu, sekolah wanita didirikan oleh Yayasan Kartini di Semarang pada tahun 1912. Sekolah ini diperuntukan bagi perempuan bumi putra, bahkan dukungan untuk  menulis sebuah buku, buku yang kita kenal dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Kartini sebagai Sosok Ideal

Perjuangan Raden Adjeng Kartini tidaklah sia-sia. Kini kita dapat menikmati hasil perjuangan beliau. Dengan segala keterbatasan Kartini pada masa itu, ia tetap tergerak untuk melakukan perubahan terhadap nasib perempuan Indonesia.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 108 tahun 1964, Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan pertimbangan jasa-jasanya sebagai pemimpin Indonesia di masa silam karena didorong oleh rasa cinta tanah air (Lasmina 1998:64 dalam  Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, 2019).  Dengan menyadari perjuangan beliau sebagai pahlawan perempuan, kita akan berempati kepada sesama perempuan.

Hingga kini Kartini merupakan sosok yang ideal berkat ketajaman cara berpikirnya serta rasa kasih sayangnya kepada perempuan dan bangsa Indonesia (Indria, 2019). Oleh karena itu, gagasan Kartini mengenai kemajuan perempuan Indonesia perlu didengungkan paling tidak di lingkungan terdekat kita.

Hal ini dapat saya mulai dari lingkungan kelas di sekolah karena saya adalah seorang guru. Secara sadar seorang guru dapat menghadirkan aktivitas yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian, dan kreatif bagi siswanya, terutama siswa perempuan.

Pribadi Kartini di Lingkungan Sekolah

Setiap siswa, termasuk siswa perempuan, berhak mendapatkan kesempatan atau tugas yang selama ini secara mayoritas diemban oleh siswa laki-laki. Guru dapat menugaskan siswa perempuan juga turut dalam memimpin barisan sebelum masuk kelas serta memimpin doa sebelum belajar. Selain itu, untuk membentuk pribadi yang berani dalam diri siswa perempuan, guru memperhatikan lingkungan permainan siswa.

Dalam pergaulan sering terjadi perselisihan antara siswa laki-laki dan perempuan dan mereka membanding-bandingkan antar siswa. Tidak jarang, guru berkata, “Kamu perempuan. Tidak boleh melawan laki-laki.” Pernyataan itu akan masuk ke alam bawah sadar siswa bahwa ia, sebagai perempuan, adalah insan yang lemah. Sebaiknya, guru perlu menjaga lisan agar tidak membentuk pribadi yang penakut pada diri anak perempuan.

Lingkungan yang perlu diciptakan oleh guru di kelas untuk membentuk kepribadian siswa adalah sikap saling menghargai antarsiswa. Guru sering mendapati antarsiswa saling meledek teman yang melakukan kesalahan.

Sikap semacam itu tentu dapat menjatuhkan kepercayaan diri siswa. Selain itu, tindakan tersebut juga membentuk siswa yang mudah mencari kesalahan orang lain. Namun, sayangnya, ia sendiri tidak memiliki keberanian untuk menunjukkan kemampuan dirinya di depan banyak orang.

Guru perlu mengajak siswa-siswa untuk saling menghargai, menegur siswa yang selalu meledek temannya, dan memberikan apresiasi kepada siswa yang memiliki keberanian dalam menyampaikan gagasannya di depan kelas. Dengan begitu, siswa tidak khawatir dengan kesalahan yang barangkali akan ia perbuat. Siswa juga akan menyadari bahwa kesalahan merupakan bagian dari pembelajaran.

Keberanian menyampaikan gagasan juga dapat dilatih oleh guru kepada siswa melalui aktivitas menulis. Guru dapat meminta siswa menulis kejadian yang dialaminya hari ini, perasaannya hari ini kepada teman atau guru, kritiknya terdapat teman, guru, kepala sekolah. Selain itu, siswa dapat diajak berimajinasi sekolah seperti apa yang membuat siswa nyaman, misalnya. Semakin sering siswa diajak menulis, semakin berani mereka menyampaikan gagasan.

Barangkali sekarang mereka hanya menyampaikan gagasan yang berkaitan diri mereka sendiri. Kita tidak tahu beberapa tahun ke depan, apakah mereka akan menulis mengenai isu di sekitarnya, seperti tulisan-tulisan Kartini?

Selain aktivitas pembelajaran di kelas, kedekatan guru dan siswa juga akan membentuk kepribadian yang berani. Siswa akan lebih luwes dalam menyampaikan pendapatnya jika ia memiliki guru yang juga mau mendengarkan mereka dengan bijak.

Guru yang bijak adalah guru yang tidak sekadar menganggap siswa sebagai anak-anak yang tidak memiliki pemikiran kritis. Namun, guru memiliki pemahaman bahwa mereka adalah insan yang juga berakal dan bertumbuh. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan aktivitas yang melibatkan siswa di dalamnya, seperti makan bekal bersama, memasak bersama di kelas, membersihkan kelas, dan aktivitas lainnya. Kedekatan akan berbuah keberanian.

Di sekolah juga terdapat aktivitas yang identik dengan perempuan, seperti membersihkan kelas. Padahal kebersihan dan kerapian adalah tanggung jawab bersama. Guru harus berhati-hati jika mendengar pernyataan siswa laki-laki, seperti “Saya tidak mau menyapu karena itu pekerjaan perempuan”.

Pernyataan tersebut dapat mengindikasikan bahwa dalam pikiran anak laki-laki terhadap pekerjaan yang berbasis gender. Hal ini dapat pula menjadi akar dalam diri anak-anak untuk menjatuhkan peran perempuan.

Fenomena tersebut perlu diantisipasi oleh guru agar tidak pernah terjadi di lingkungan kelas sebagai tempat anak-anak berinteraksi dengan sesamanya. Semua aktivitas yang dibiasakan di kelas bertujuan agar siswa, terutama, siswa perempuan menjadi seorang pemberani.

Sebagaimana yang disampaikan Indria (2019), apabila gagasan dan pemikiran Kartini didengungkan baik di tingkat pendidikan maupun dalam masyarakat luas maka yakinlah bahwa Kartini bisa tersenyum melihat perempuan-perempuan dan bangsa Indonesia yang kritis, berpemikiran tajam, lepas dari bentuk penjajahan. 

Kita perlu menyadari bahwa perjuangan emansipasi Raden Adjeng Kartini telah kita nikmati. Hal itu dapat kita buktikan bahwa  kaum perempuan sudah dapat menikmati pendidikan tinggi. Kaum perempuan sudah banyak berkiprah dalam kancah politik. Kaum perempuan sudah banyak memegang peranan dalam masyarakat. Oleh karena itu, pendidik juga harus tetap awas terhadap isu-isu perempuan sehingga dapat melahirkan siswa yang berani seperti Kartini.(*)

Previous Post

Kodim 0305 Pasaman Lepas Pasukan Pindah Tugas

Next Post

Menteri RI, H. Sandiaga Salahuddin Uno ke Lawang Park, Dijamu Bupati Andri Warman dan Forkopinda Sumbar

Next Post
Menteri RI, H. Sandiaga Salahuddin Uno ke Lawang Park, Dijamu Bupati Andri Warman dan Forkopinda Sumbar

Menteri RI, H. Sandiaga Salahuddin Uno ke Lawang Park, Dijamu Bupati Andri Warman dan Forkopinda Sumbar

Comments 2

  1. Syofni Erita says:
    2 tahun ago

    Alhamdulillah, terima kasih Marapi Post yang telah memuat artikel saya dalam rangka memperingati hari Kartini 2021. Semoga bermanfaat. Desainnya bagus dan rapi.

    Balas
    • Marapipost says:
      1 tahun ago

      Terima kasih sama-sama, kalau ada tulisan lainnya kirimlah untuk kita muat.

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Asisten I Pemko Bukittinggi Dampingi Pol PP Pimpin Razia Pekat 

Asisten I Pemko Bukittinggi Dampingi Pol PP Pimpin Razia Pekat 

Maret 27, 2023
Jalan Diponegoro Rusak Lagi, Warga Tanam Pisang Hindari Lakalantas

Jalan Diponegoro Rusak Lagi, Warga Tanam Pisang Hindari Lakalantas

Maret 27, 2023
PKBM Solok Selatan dan Lokomotif Padang Ikuti Lokakarya Nasiona  

PKBM Solok Selatan dan Lokomotif Padang Ikuti Lokakarya Nasiona  

Maret 26, 2023
Tim Safari Ramadhan Sumbar Serahkan Bantuan Rp50 Juta di Masjid Kp. Nan VI

Tim Safari Ramadhan Sumbar Serahkan Bantuan Rp50 Juta di Masjid Kp. Nan VI

Maret 26, 2023
Wako Bukittinggi Hadiri Silaturahmi dengan FKUB, Tokoh Litas Agama

Wako Bukittinggi Hadiri Silaturahmi dengan FKUB, Tokoh Litas Agama

Maret 26, 2023
Tim Ramadhan Sumbar ke Masjid Muslimin Bukittinggi, Wako Paparkan Program Rumah Tahfiz

Tim Ramadhan Sumbar ke Masjid Muslimin Bukittinggi, Wako Paparkan Program Rumah Tahfiz

Maret 26, 2023
Longsor di Sungai Landia, Minggu, Lapau Kopi Terbakar di Sungai Buluah

Longsor di Sungai Landia, Minggu, Lapau Kopi Terbakar di Sungai Buluah

Maret 26, 2023
Wako Bukittinggi Lantik 38 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Adm, Was

Wako Bukittinggi Lantik 38 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Adm, Was

Maret 26, 2023
Dialog Interaktif, Wako Bukittinggi Erman Safar Jadi Nara Sumber

Dialog Interaktif, Wako Bukittinggi Erman Safar Jadi Nara Sumber

Maret 26, 2023
Kapolresta Bukittinggi Tinjau Langsung Lokasi Longsor Sungai Landia IV Koto

Kapolresta Bukittinggi Tinjau Langsung Lokasi Longsor Sungai Landia IV Koto

Maret 25, 2023
  • Rumah Dinas Camat Lubuk Basung di Kampung Pinang Rusak Berat

    Rumah Dinas Camat Lubuk Basung di Kampung Pinang Rusak Berat

    603 shares
    Share 241 Tweet 151
  • Awas! Penipuan, Ada Pinjaman Tanpa Riba, Korbannya Sudah Ada di Padang

    1049 shares
    Share 420 Tweet 262
  • Longsor di Sungai Landia, Minggu, Lapau Kopi Terbakar di Sungai Buluah

    584 shares
    Share 234 Tweet 146
  • Kajari Pasbar Diserahterimakan dari Ginjar Cahya Purnama kepada Mhd. Yusuf Putera

    572 shares
    Share 229 Tweet 143
  • Kapolresta Bukittinggi Tinjau Langsung Lokasi Longsor Sungai Landia IV Koto

    568 shares
    Share 227 Tweet 142
  • Kabupaten Agam Diguyur Hujan Lebat, Banjir dan Longsor Hantam Balingka

    565 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Pemda Pasaman Barat Resmikan 71 Nagari Hasil Penataan, Lantik PJ WN

    565 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Pelantikan PB KMTI 2023-2026, di Puri Agung Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta

    562 shares
    Share 225 Tweet 141
  • Publik Ingin Tahu Hasil Kerja Pansus DPRD Agam Terhadap Pengawasan

    560 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Longsor Sungai Landia Telan Korban, 2 Meninggal Dunia Ditimbun Material 

    559 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Kontak
  • Alamat
  • Redaksi

© 2022 Marapipost.com - Cerdas, Inspiratif dan Mendidik

No Result
View All Result
  • Daerah
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Kota Padang
    • Kota Pariaman
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
  • Ekonomi
  • Hukum dan Peristiwa
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Sosial dan Budaya

© 2022 Marapipost.com - Cerdas, Inspiratif dan Mendidik

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In