AgamEkonomiSumatera Barat

Dialogh KTNA Tanjung Raya Dengan Wabup Agam, Kekurangan Penyuluh Pertanian Jadi Kendala Pembangunan Pertanian

×

Dialogh KTNA Tanjung Raya Dengan Wabup Agam, Kekurangan Penyuluh Pertanian Jadi Kendala Pembangunan Pertanian

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Agam Irwan Fikri, S.H, biicang-bincang dengan KTNA Kecamatan Tanjung Raya di Rumah Dinas Wabup di Padang Baru Lubuk Basung terhadap permasalahan yang dihadapi saat ini pada pembangunan pertanian.

LUBUK BASUNG, Marapi Post-Pertemuan pengurus KTNA Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dengan Wakil Bupati Agam Irwan Fikri, S.H, beberapa poin dinilai sangat penting dibicarakan.

Diantaranya, jelas anggota KTNA Tanjung Raya Nur Rahman Jumat (2/4/2021), mengharapkan sinergi yang baik antar KTNA  tingkat kecamatan dengan KTNA Kabupaten Agam , dengan maksud supaya seayun selangkah membangun sektor pertanian di Kabupaten Agam.

Minimnya jumlah penyuluh pertanian di wilayah Kecamatan Tanjung Raya, jadi kendala dalam pembinaan organisasi petani (Kelompok Tani, Pemuda Tani, Wanita Tani) dan sebagainya. Karena itu sangat diharapkan adanya penambahan tenaga penyuluh pertanian.

Perlunya penambahan dan pembenahan fasilitas di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), guna untuk memudahkan penyuluh pertanian melaksanakan tugasnya membimbing petani, baik perorngan, kelompok, maupun dalam bentuk lain.

Menanggapi hal itu, terang Nur Rahman, Wakil Bupati Irwan Fikri memberikan instruksi kepada  Dinas Pertanian Kabupaten Agam  untuk dapat mengoptimalkan peran KTNA, baik yang ada di kecamatan-kecamatan maupun KTNA yang ada di Kabupaten Agam agar dapat memainkan perannya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, khusus nya di sektor pertanian.

Terhadap kekurangan tenaga penyuluh pertanian, Wakil Bupati Irwan Fikri, akan mencoba mencari solusi terbaik dengan akan memberdayakan tenaga penyuluh swadaya, selain melengkapi fasilitas untuk kelancaran operasional BPP.

Ketua Kelompok Desa Mandiri Pangan (DMP) Nagari Duo Koto, P. Makruf, mengemukakan berpendapat,  ke depannya perlu seleksi yang ketat bagi kelompok tani penerima bantuan dari pemerintah agar bantuan tersebut tepat sasaran, tepat guna dan bermanfaat.(LUKMAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *