PALUPUH, Marapi Post-Pemerintahan Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memang hebat, tiada hari tanpa aktivitas. Pada malam pergantian tahun baru, dari tahun 2020 ke 2021, menyambut malam pergantian tahun gelar acara Dikir Rabano di Musahalla Fastabiqul Khairat komplek Kantor Wali Nagari Pasia Laweh.
Dikir digelar di Mushala Fastabiqul Khairat Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuah, masyarakat mengisi kegiatan dengan Dikia Rabano, dari Grup Dikia Gema Arafah Jorong Angge.
Rabao, alat kesenian daerah Minangkabau. Dikia rabano marupoan tradisi dakwah lisan masyarakaik Minangkabau dalam dimensi agama dan sosial. Kata “dikia” berasal dari bahasa Arab yang artinyo “dzikir”. Alat musik, bahasa dan iramanyo indak pernah diubah-ubah.
Usia dikia, acara ditutup dengan doa bersama.Kegiatan dikia dimulai setelah shalat isya berjamaah. Enaknya dan tingginya rasa persaudaraan, acara disertai makan malam bersama. Kegiatan diikuti sekitar 200 orang, terdiri dari unsur bamus, aparatur nagari, MUI nagari, KAN, PKK, bundo kanduang, karang taruna, dan warga sekitar.
Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arfin menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan menunjukkan bahwa Nagari Pasia Laweh komit mewujudkan Nagari Madani di Kabupaten Agam. Disamping itu, juga mencegah terjadinya aktivitas yang melanggar norma agama dan adat di malam pergantian tahun masehi ini.
Kegiatan Dikia Rabano ini digelar juga suatu bentuk rasa syukur atas pelaksanaan pembangunan nagari selama tahun 2020, terang Zul Arfin. Namun, ia berharap pada 2021 pembangunan nagari akan jadi lebih baik atas ridhanya Allah SWT. Zul Arfin juga berharap pandemi Covid-19 secepatnya berlalu, agar ekonomi masyarakat bangkit kembali sebagaimana sedia kala, jelas Zul Arfin.(LUKMAN)