PALUPUH, Marapi Post-Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, nagari yang memiliki potensi pada berbagai sektor, terutama adalah disektor pertanian, pariwisata dan lainnya.
Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arfin Dt. Parpatiah yang dihubungi Marapi Post Minggu (20/12/2020), menjelaskan, sebagian potensi disektor pertanian itu sudah dimanfaatkan sebagai lahan usaha budidaya tanaman pangan, padi, buah-buahan, sayuran, dan hortikultura lainnya.
Disekotor perkebunan sudah banyak berkembang tanaman perkebunan, kulit manis atau kasiavera, karet, tanaman kopi. Tapu usaha perkebunan rakyat yang tengah dikembangkan rakyat adalah perkebunan sarai wangi. Perkebunan sarai wangi yang sudah ada sekitar 60 hektar.
Berkebun sarai wangi tidak mengurangi luas lahan yang sebelumnya sudah ditanami dengan kulit manis, hortikultura, dan tanaman padi sawah, tapi membuka lahan baru yang lama ini lahan tidur. Untuk sementara sudah ditanami sarai wangi seluas 60 hektar pada lahan yang selama belum pernah dimanfaat dengan baik.
Menurut rencana Wali Nagari Zul Arfin, yang tengah mengikuti pendidkan strarata tiga di Universitas Andalas Padang, perkebunan sarai wangi diperluas. Sebagai pemerintahan terendah di Kabupaten Agam, ia mendorong masyarakat dengan program, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sarai wangi yang dipasrkan adalah minyaknya melalui proses penyulingan. Warga pembudi daya sarai wangi sudah mendapatkan pelatihan, dan petani sarai wangi di Nagari Pasiah Laweh sudah mampu menyuling sendiri, seperti dijelaskan petani Amri Tanjung.
Pasar minyak sarai wangi tidak ada permasalahan, di pasar tradisional, banyak pedagang pengumpul minyak serai wangi yang membeli. Selain itu, minyak serai wangi dijual ke Kota Bukittinggi yang hanya berjarak sekitar belasan kilo meter dari Nagari Pasia Laweh.
Tidak hanya petanih toh yang mengembangkan komoditi serai wangi, tokoh masyarakat Jorong Angge, Zulkifli menjelaskan, rata-rata petani seraiwangi mempunyai lahan garapan satu sampai dua hektar setiap keluarga, dengan rendemen minyak yang dihasil berkisar 20 kg satu bulan, jelas Zulkifli.(LUKMAN)