CANDUNG, Marapi Post-LAB Art Project Grup, adalah grup kesenian Lasi Tuo, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat lalang buana keberbagai negara, diantaranya ke Negara Dubai. Ke Negara Dubai sudah tampil sebanyak tiga kali atas undangan negara tersebut.
Belum lama ini mengelasau ke Bulgaria, Iran, Malaysia, Belarus, Lithuania, Polandia, Slovenia, dan negara-negara belahan dunia lainnya. Keliling dunia itu dalam ajang festival Asian Championship of Folklore 2020-Asia Folk 2020.
Pimpinan grup Loviana dan Agung Sabtu (26/9/2020) menjelaskan, jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang merintis pendirian grup kesenian LAB Art Project. Ia rintis sekitar dua tahun lalu, sejak pandemi Covid-19. Keduanya merupakan stay di Lasi Tuo, kebetulan ketuanya Bang Agung, juga orang Kabupaten Agam,terang Manager LAB Art Project, Loviana.

Loviana itu akrab disapa panggilan Uli, menjelaskan, LAB Art Project, tepatnya berdiri 28 Maret 2018 dengan motto “Introducing Culture through Cultural Arts“. LAB Art Project merupakan proyek seni pertunjukan menghasilkan berbagai seni pertunjukan, diantaranya tari tradisional, tari kontemporer atau modern, musik tradisional, komposisi musik, dan pertunjukan seni.
Grub kesenian ini dipercaya secara luas mewakili pemerintah dalam acara-acara promosi budaya, baik ke berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri, dan berbagai acara di stasiun TV. “Kami konsisten dengan konsep melestarikan, mendidik, dan mengembangkan seni yang bertumpu kepada budaya tradisional Indonesia. Dikemas secara inovatif dalam bentuk baru dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan budaya, terangnya.
Tanggal16 September lalu, Lab Art Project dinobatkan sebagai juara pertama Asia Folk 2020 kategori komunitas. Lomba digelar dalam bentuk daring, menmpilkan musisi dan penyanyi dari seluruh penjuru dunia. “Persiapan kami di iven ini terbilang singkat, hanya dua kali berproses, pada pertemuan kedua langsung take video. Namun sebelumnya, kami di LAB Art Project sudah bagi-bagi tugas”, katanya.

Pada iven lagu daerah bertaraf dunia yang diselenggarakan European Association of Folklore Festival-bagian dari UNESCO itu, LAB Art Project membawakan lagu daerah Negara Mongolia, Ser Ser Salhi.
Sekretaris LAB Art Project, Rionaldo Putra menuturkan, penyelenggara iven mengharuskan setiap peserta membawakan lagu tersebut dengan 5 pemain, aransemen musik tradisional dari negara asal. Kombinasi apik sentuhan musik tradisional Minangkabau dan Mongolia dari Lab Art Project dikemas dalam video berdurasi 03.48 detik berhasil mencuri posisi pertama.
Sebagai pemenang kontes, Lab Art Project akan diundang ke “Asia Folk 2021” yang akan digelar di Ulan Bator, Mongolia, biaya adalah partisipasi mereka, termasuk hotel serta makan maksimal 5 orang ditanggung. Begitu juga klip video akan dibuat studio profesional. Pembuatan klip video akan diatur saat mereka datang festival ke Mongolia.
Tapi dari berbagai sumber menyebutkan, dampak pandemi Covid-19, European Association of Folklore Festival, di seluruh duniamembatalkan penyelenggara festival “Asia Folk” edisi tahun 2020.
Namun, penyelenggara ambil keputusan menggeser festival dalam bentuk jarak jauh atau kontes musik online. Pada edisi khusus kali ini, dilakukan iven terbuka bagi artis semua negara di semua benua. Penyelenggara menyediakan satu lagu rakyat asal Mongolia. Peserta akan membawakan lagu tersebut dengan aransemen sendiri dengan alat musik tradisional mereka, katanya.(LUKMAN)