MANINJAU, marapipost com -Sekolah Dasar (SD) Negeri 11 Pudung dan SD Negeri 13 Lubuk Alung, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat Rabu (24/4/2024) mengikuti belajar bersama Permainan Anak Nagari di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.
Kegiatan belajar bersama digelar oleh bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Agam diawali tanggal 23 April dan akan berakhir 2 Mei 2024 mendatang.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Agam Drs. Jufri, M.Pd saat ditemui saat kegiatan Belajar bersama berlangsung diikuti setiap hari dua sekolah. Dimana hari kedua diikuti SDN 11 Pudung dan SD Neger 13 Lubuk Alung keduanya dari kecamatan Ampek Nagari.
Disebutkan Jufri bahwa kegiatan belajar bersama di Museum adalah dalam rangka mendekatkan siswa dengan museum yang ada di sekitarnya. Dan dapat memanfaatkan pustaka sebagai media belajar.
Belajar bersama di Museum Kelahiran Buya Hamka diikuti murid sekolah dasar di Agam, dengan menampilkan berbagai keterampilan dan permainan anak nagari yang ada disekitarnya.
Seperti murid SD Neger 13 Lubuk Alung kecamatan Ampek Nagari memperagakan permainan Juragan Kambing, permainan Tong tong Baku, permainan Kampar, dna permainan baru susun atau permainan Benteng.
Permainan anak nagari dari SD Negeri 13 Lubuk Alung dibawah pimpinan kepala sekolah, Meri Yulvita, S.Pd MPd, yang hadir bersama 23 orang murid dan beberapa orang guru pendamping.
Sedangkan rombongan belajar bersama di Museum Kelahiran Buya Hamka diikuti murid SD Negeri 11 Pudung Ampek Nagari, dengan menampilkan diawali permainan berbalas pantun, dalam kelompok, lagu daerah, permainan sore, permainan cakbur, Lompat Tali main karet, Tambua tanda dan permainan sepak rago, diiringi musik tradisional.
Kepala SD Negeri 11 Pudung Ampek Nagari Zainuar, S.Pd.MM.Pd, menyebutkan bahwa permainan anak nagari ini cukup banyak. Untuk melestarikan permainan tersebut kepada siswa di bawah bimbingan guru pembimbing.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah SD Negeri 11 Pudung Ampek Nagari, diberikan dan diperkenalkan kepada siswa, agar mereka mengetahui berbagai permainan anak nagari yang dimainkan sebelumnya dapat dimainkan oleh generasi milenial, kata Zainuar.
Peserta belajar bersama di Museum Buya Hamka di Sungai Batang diikuti 23 orang siswa dan didampingi guru Pembimbing Rahmi Yulia,M.Pd, Darlis Candra,S.Pd serta diiringi Pengawas Aisasni, S.Pd, MM.Pd
Selesai main dan belajar bersama di Museum Kelahiran Buya Hamka, dua sekolah mendapat pencerahan sosialisasi kebencanaan terkait evakuasi mandiri gempa diberikan Yunaidi.S selaku ketua II pengurus RAPI Agam disajikan dalam ruangan museum.
Panitia belajar bersama Nofiza, staf bidang kebudayaan menyebutkan bahwa pelaksanaan belajar bersama di Museum Kelahiran Buya Hamka berlangsung sejak tanggal 23 April sampai tanggal 2 Mei mendatang dengan menghadirkan 14 sekolah dasar di Agam, yang dibagi 2 sekolah perhari.
Belajar bersama dipandu fasilitator Yunaidi.S dari tokoh pendidikan Agam, sekaligus pengelola PKBM Literavokasi Lawang, Asniati Zen dan Desmawita, S.Pd.M.Pd, bidang kebudayaan, Asrayarsi S.Pd M.Pd, Dasri D, dan Risna, dari Agam.[Yun.S]