MALALAK, marapipost.com-Pemerintah Kabupaten bersama Polres Agam dan Polresta Bukittinggi menerapkan sistem jalur satu arah dalam rangka libur Lebaran 1445 H/2024 M, untuk memudahkan masyarakat dan pemudik dalam melakukan aktivitas silaturahmi.
Sistem ini berlaku pada arus mudik, 7-9 April dengan rute Bukittinggi – Padang dialihkan melalui Malalak, dan arus balik mulai tanggal 11-15 April dengan rute Bukittinggi-Padang dialihkan melalui Padang Panjang, sementara Padang-Bukittinggi melalui Malalak.
Untuk arus Bukitinggi ke Lubuk Basung dan sebaliknya, masyarakat diarahkan ke Jalan Ngarai Sianok -Simpang Panta, sehingga hal ini mengurangi beban arus kendaraan dari Padang yang melewati Malalak ke Bukittinggi via Padang Lua.
Penerapan jalur satu arah tidak hanya membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah peningkatan transaksi ekonomi bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di sepanjang jalur tersebut.
Dengan adanya arus lalu lintas yang lancar, pengunjung memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan untuk berhenti dan membeli produk lokal, seperti makanan dan minuman di rumah makan atau kedai-kedai kopi yang ada di sepanjang rute.
Camat Malalak, Zulwardi, saat dihubungi Jum’at (12/4/2024) menyebutkan bahwa pengalihan arus telah membantu masyarakat dalam beraktivitas tanpa mengalami kemacetan yang signifikan. “Arus lalu lintas di jalan Malalak-Bukittinggi cukup padat sampai siang ini namun tidak ada kemacetan,” ujarnya.
Selain itu, sistem jalur satu arah juga berdampak positif bagi UMKM di sepanjang jalur tersebut, terutama bagi rumah makan, kedai kopi, pedagang asongan, rumah ibadah, dan spot-spot wisata yang dilewati.
Terdapat keramaian di beberapa tempat seperti Kopi Tungkuik, Masjid Ijtihad Campago, Cafe Skypea, Pemandian Honsen, dan Panorama Ambacang bagi masyarakat beserta keluarga untuk bersantai sambil menikmati berbagai macam kuliner dan minuman, ungkap Zulwardi.
Dia juga menyampaikan bahwa jalan poros Malalak tidak mengalami longsor, dan cuaca cerah tanpa kabut, terlihat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jalan. Selain itu, adanya kegiatan silaturahmi yang lebih lancar juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, tempat-tempat wisata dan tempat ibadah di sepanjang jalur juga akan mendapatkan dampak positif berupa peningkatan kunjungan.
Hal ini akan membantu meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata dan memperkuat perekonomian lokal. Dampak positif lainnya adalah terciptanya suasana yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat yang menggunakan jalan tersebut.
Dengan mengurangi kepadatan lalu lintas dan kemacetan, risiko kecelakaan dan insiden lainnya juga dapat diminimalkan. Hal ini membuat perjalanan menjadi lebih menyenangkan dan memberikan pengalaman positif bagi para pengguna jalan.[Yun.S]