PADANG PARIAMAN, marapipost.com-Masyarakat Nagari Batu Basa, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi sumatera Barat Rabu malam (27/9/2023) hingga Kamis sore (28/9/2023), sampai pada acara puncak, warga membawa Juada (makanan) dan menggantungkan dengan beragam nilai uang. Ada yang uang Rp5 ribu, uang Rp10 ribu, ada yang uang Rp20 ribu, malah ada uang Rp50 ribu.
Pengurus masjid Nurul Huda Batu Basa, Ridatul Ikhlas Katik Bagindo menjelaskan, peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW sehari semalam itu, mendengarkan ceramah agama seputar peringatan kelahiran nabi Muhammad SAW, penceramah ustad H. Zulkarnaini S.Ag berasal dari Padang.
Dalam ceramahnya Buya H. Zulkarnaini menjelaskan, kita harus menghargai tamu, meskipun tamu tersebut adalah orang yang miskin ataupun cacat. Menghargai tamu itu merupakan perbuatan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Buya juga menyinggung soal umur sebagai pemimpin dalam masyarakat, sebaiknya dari umur 40 tahun hingga 63 tahun. Dengan alasan Nabi Muhammad SAW diangkat jadi Rasul pada umur 40 tahun, meninggal dunia pada usia 63 tahun, kata buya. Apabila umur kita sudah lebih dari 65 tahun, daya ingat dan daya pikir kita sudah berkurang.
Karena itu Buya H.Zulkarnaini menganjurkan kepada pemimpin masyarakat yang sudah berumur lebih dari 63 tahun, agar menyerahkan jabatan yang diamanahkan masyarakat, sebaiknya serahkan kepada yang muda yang berpengetahuan tinggi dan pandai dan jujur dan amanah.
Jangan kita mempertahankan ego kita masing-masing, sebaiknya yang sudah berumur senja itu lebih banyak beribadah berjamaah di masjid dan mushalla, ujar Buya Zulkarnaini. Kemudian pukul 23.55 WIB (malam) dilanjutkan dengan acara ‘Badikie dan salawat dulang’.
Badikia dan salawat dari guru yang disebut urang Siak itu berasal dari Sungai Geringging dan Urang Siak (Ulama) dari Kecamatan IV Koto Aur Malintang. Jumlah urang Siak disebut guru Badikie yang diundang 5 pasang dengan jumlah 10 orang, ucap Katik Bagindo mengakhiri.[lk]