AMPEK ANGKEK, marapipost.com – Tim Pengabdian Kegiatan Masyarakat (PKM) Politeknik ATI Padang gelar sosialisasi terhadap penggunaan peralatan, pendidikan, pelatihan, dan pembimbingan mengolah sampah organik, dengan Green Technology.
Sosialisasi ini digelar bagi pelaku UMKM Saiyo Sakato, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, methode pemanfaatan limbah organik sebagai pakan ternak.
Pendekatan green technology merupakan salah satu cara dalam pemanfaatan limbah organik yang berasal dari restoran, hotel, penjual makanan berupa sisa-sisa makanan yang dimanfaatakan menjadi sumber pakan bagi ternak.
Ketua PKM dosen ATI Padang Dr. Candrianto, ST.M.Pd, saat memberikan penggunaan peralatan mengolah sampah organik dengan menggunakan pendekatan Green Technology.
Ternak yang dimaksud ini adalah Bebek Peking/Anas platyrhynchos domesticus. Pemilihan Bebek peking sebagai ternak yang mampu mengkonsumsi pakan dari olahan limbah sisa makanan, dikarenakan untuk urusan pakan bebek jenis ini tidak banyak permasalahan dan bersifat mampu memakan segalanya. Selain itu, dari segi penyakit unggas sangat sedikit ditemui penyakit untuk bebek jenis ini, kata Candrianto.
Dijelaskannya, ada beberapa teknologi pengolahan sampah organik yang menjadi terkenal saat ini adalah biokonversi maggot dan ecoenzyme yang mulai banyak dilakukan masyarakat. Akan tetapi, hal ini masih menghadapi tantangan berat dalam pemanfaatannya. Sedangkan masyarakat ingin nilai pemanfaatan praktis, cepat menghasilkan manfaat ekonomis.
Oleh karena itu, pendekatan green technology diharapkan mampu mendatangkan alternatif terbaru untuk memberikan opsi terbaik terhadap masyakarat agar mampu melakukan praktik pengurangan sampah dari sumbernya.
Sebelum pembekalan peserta bagaimana penggunaan peralatan pengolahan sampah organik, dilakukan penandatanganan Berita Acara serah terima bantuan peralatan, setelah acara dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam yang diwakili Randi Permana Putra, ST.MT selaku Analis Lingkungan Hidup.
Selanjutnya tim PKM Dosen ATI Padang memberikan pembekalan kepada peserta tentang sampah organik beserta olahannya kemudian diberikan kesempatan untuk ikut bagaimana mempraktikkan cara pengolahan sampah organik dengan menggunakan mesin pelet.
Wali Nagari Panampuang, Etriwarmon, S.Pd mengatakan bahwa dia sangat senang, bangga dan berterima kasih kepada dosen-dosen Politeknik ATI Padang karena telah memilih nagarinya sebagai tempat pelatihan pengolahan sampah organik melalui pendekatan Green Technology, menggunakan teknologi berupa mesin pelet untuk pakan ternak bebek pedaging.
Dengan program ini saya berharap dapat meningkatkan kegiatan pelaku UMKM Saiyo Sakato bersama KUB/KUBE yang merupakan wadah berusaha dengan menerapkan prinsip ekonomi demi meningkatkan kesejahteraan anggota agar keluar dari kemiskinan di kenagarian Panampuang, kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.
Selesai pelatihan pihak PKM Dosen ATI Padang bersama anggota Isra Mouludi, S.Kom, M.Kom, Miratul Hasni, SH.M.Pd, Ridha Luthvina, MT dan Wahyuni Amalia, MT menyerahkan mesin Mesin Pelet pengolah pakan bebek dibuat oleh TIM PKM Dosen Politeknik ATI Padang tahun 2023 langsung disumbangkan kepada UMKM Saiyo Sakato, diterima ketua UMKM Afrizal didampingi Walinagari Panampuang. [Yun.S]
Etriwarmon berharap kepada Politeknik ATI Padang untuk menjadikan nagari Panampuang yang dijuluki nagari Zero Waste sebagai daerah binaannya.