PADANG PANJANG, marapipost.com-Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar. Yang pantas diucapkan adalah bersyukur dalam menghadapi syiarnya agama dengan ucapkan takbir sambil bersilaturrahmi. Yang pantas diucapkan adalah bersyukur dalam menghadapi syiarnya agama dengan ucapkan takbir sambil bersikatur
“Sabar adalah kunci dari segalanya dalam menghadapi hidup untuk mencapai akhirat yang dijanjikan Allah”. Disampaikan Prof. Dr. H. Salmadanis, MA dalam khutbah Idul Fitri 1444 Hijriyah dihadapan jemaah shalat Id, Jum’at (21/4) di Masjid Raya Jihad Kota Padang Panjang.
Selama 11 bulan lamanya kita selalu berdoa untuk dapat kembali bertemu dengan puasa ramadhan, untuk apa.? agar zero nol dalam berbuat kesalahan. Ketika kita berada di nol itulah kita disebut dengan Fitri. Dihari yang Fitri kalau diteliti tidak ada dosa, kita sudah suci dan kita kembali pada anak yang baru lahir, yang tidak ada dosa dan kesalahannya saat Idul Fitri. Allahuakbar, ungkap Sarmadanis.
Ending dari puasa itu adalah tattakun, yaitu menjaga diri dari kemurkaan Allah. Kita sudah terpelihara dengan kemurkaan Tuhan. Menjaga diri sesama manusia dengan bersilaturrahmi dan saling bersalaman. Dan kita menjaga lingkungan yang harmonis. Itulah kita disebut Muttaqien, isi ceramah Buya Sarmadanis.
Pengurus masjid Raya Jihad Kota Padang Panjang dalam antarkan katanya memohon kepada seluruh jemaah, perantau untuk dapat membantu mendapatkan lahan parkir yang diserahkan pemilik tanah. Untuk bebaskan tanah parkir dari Amai Fatimah sekeluarga dengan harga 1 meter seharga Rp 3.5 Juta dengan total Rp 1.750 M, sudah bayar dan ketinggalan Rp 355 Jt, ungkap pengurus masjid.[Yun.S]