PASAMAN BARAT, Marapi Post-Kawasan permukiman warga sekitaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Pasaman, khususnya Jorong Pasia Bintungan dan Jorong Labuh Lurus, Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Pasbar (Sumbar) khawatir dan risau, karena terancam banjir luapan aliran Sungai.
Hampir tiap tahun daerah itu jadi langganan banjir, bahkan bertaruh nyawa, harta dan barang berharga lainya. Tiap tahun ketika akan memasuki musim hujan penghujan, masyarakat dua kejorongan tersebut cemas dan harus siap siaga antisipasi datangnya banjir, yang tibanya sewaktu-waktu mengintai nyawa, dan harta mereka.
Warga Jorong Pasia Bintungan Bujur yang akrab disapa Nalih, kepada marapipost.com Minggu (7/11/2021) menjelaskan, derita warga yang berdomisili dibantaran Sungai Batang Pasaman, dituntut untuk waspada bila memasuki musim penghujan, karna setiap musim hujan tiba terutama pada bulan Oktober, November dan Desember, setiap tahunnya selalu mengalami banjir, karena meluapnya air Sungai Batang Pasaman, yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Warga Jorong Pasia Bintungan, Muskar juga menjelaskan, dampak terjadinya banjir, pemukiman berpenduduk 200 KK direndam banjir dengan ketinggian air antara satu hingga tiga meter, dan untuk surut kembali memakan waktu satu hingga tiga hari. Bila banjir tiba masyarakat terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman.
Tidak itu saja, akibat terjangan banjir sungai ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan juga terancam rusak, puluhan rumah warga terancam terjungkal kedalam sungai. Derasnya arus sungai juga mengancam tersendatnya transportasi.
Jalan dan jembatan terancam putus bila tidak segera dilakukan penanganan. “Kami bermohon agar pemerintah dan presiden Jokowi Dpdo mendengar derita kami masyarakat Aia Gadang yang bermukim di kawasan DAS Batang Pasaman”, ujar Muskar.
Sementara itu, salah seorang pemuda Buyung Jonggor menyampaikan kepada pemerintah baik daeah Provinsi dan Pemerintah Pusat kami selaku anak nagari yg merasakan langsung dampak banjir tersebut,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pasaman Barat Jhon Edwar mengatakan, pemerintah Daerah Pasaman Barat sudah berupaya melakukan penanggulangan banjir Batang Pasaman, namun dengab keterbatasan APBD, tidak dapat berbuat banyak, yang dapat diperbuat hanya dalam bentuk pembebasan lahan.
Dan hal itu sudah dilaksanakan melalui instruksi langsung Bupati Pasaman Barat H. Hamsuardi agar lahan yang terkena dampak dari pembebasan lahan yang menjadi langganan banjir tuntas di bebaskan dengan musyawarah dan mufakat bersama masyarakat sekitar.
Guna penanggulangan bencana dampak banjir Batang Pasaman Nagari Aia Gadang, pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Bina Kontruksi Sumatera Barat.
Tahun 2018 sudah melaksakan pembuatan desain rencana penanggulangan banjir Batang Pasaman. Pada bulan juli 2021 kemaren Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah juga sudah meninjau langsung ke titik lokasi terkena dampak banjir tersebut, namun apa daya selalu dihadapkan dengan yang namanya anggaran.(Buyung Roni)