TANJUNG MUTIARA, Marapi Post-Bamus Nagari Tiku Utara, Kecamatan, Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dilatih. Pelatihan ini, jelas Sekretaris Nagari Tiku Utara Masrizal Efendi, Senin (2/8/2021) adalah di Hotel Axana Padang selama tiga hari, dimulai Jumat (30/7/2021), Sabtu (31/7/202) dan Minggu (1/8/2). Sebgai nara sumber, diantaranya Kepala Dinas PMD Sumatera Barat Drs. H. Syafrizal Ucok, MM.
H. Syafrizal Ucok yang juga mantan Wakil Bupati Pesisir Selatan itu, meminta Badan Permusyawaratan (Bamus) nagari bersama-sama memikirkan untuk kemajuan nagari, dan ikut memberikan masukan progran, selain tugas utamanya sebagai pengawal pelaksanaan kegiatan dana desa setiap tahunnya.
Bamus nagari jangan hanya sekadar jadi tukang stempel saja di kantor nagari menerima saja apa yang direncanakan wali nagari, termasuk menerima saja hasil pelaksanaannya tanpa pengawasan.
Tanggungjawab Bamus itu adalah bersama-sama memajukan nagari untuk masyarakat agar sejahtera, jelas Syafrizal Ucok, ketika menyampaikan materi pada pelatihan Peningkatan Kapasitas Bamus Nagari Tiku Utara.
Pesertanya adalah Ketua Muhammad Taufik dan seluruh anggota Bamus. Hadir Wali Nagari Tiku Utara Amris dan Sekretaris Nagari Masrizal Efendi, S.IP serta moderator Zulfadli, S.Kom dari Universitas Bung Hatta.
Menurut Syafrizal Ucok, dalam masa pandemi Covid-19 ini peran Bamus di seluruh nagari justru makin berat, yaitu ikut bersama-sama menjadi pilar di desa untuk memulihkan ekonomi masyarakat.
Strategi pemulihan ekonomi di nagari harus jadi perhatian Wali Nagari dan Bamus Nagari, adalah ketahanan pangan masyarakat baik melalui hasil pertanian di nagari maupun upaya pengolahan, mendorong penguatan/revitalisasi Bumnag, mengoptimalkan pemasaran hasil-hasil produksi nagari, dan mendorong percepatan kegiatan dengan Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Menjawab pertanyaan peserta terhadap penggunaan Dana Desa tahun 2021, Syafrizal Ucok menjelaskan, pemerintah meminta nagari/desa fokus menangani pandemi Covid-19. Dua hal yang wajib dialokasikan dari Dana Desa, yaitu BLT (Bantuan Langsung Tunai), 8 persen Dana Desa untuk penanganan Covid-19.
Syafrizal Ucok meminta Posko Covid-19 yang sudah didirikan di nagari dan desa agar dapat dioptimalkan. “Jangan hanya papan merek saja, tetapi betul-betul ada tim yang bekerja menangani pandemi terutama pencegahan dan melakukan isolasi bagi yang terpapar ringan tanpa gejala”, kata Syafrizal Ucok, mantan Wabup Pesisir Selatan 2005-2010 itu.
Posko Covid-19 tingkat nagari/desa memilki empat fungsi utama, yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung. Diharapkan keberadaan Posko Covid-19 di nagari tidak hanya mengandalkan Dana Desa yang ada tetapi juga dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat yang mampu dan pengusaha, termasuk perantau dari nagari/desa itu sendiri.
Sekretaris Nagari Tiku Utara Masrizal Efendi mengharapkan hasil dari Peningkatan Kapasitas ini adalah solidnya Pemerintahan Nagari dengan Bamus dalam memajukan Nagari Tiku Utara ke depannya. “Pelatihan ini juga dilaksanakan kepada perangkat nagari dan Kepala Jorong sebagai upaya meningkatkan SDM, tentunya sesuai ketersediaan anggaran”, kata Masrizal Efendi.
Barasumber dari Kabupaten Agam;Zulkarnain, S.AP, Eko Purwanto, S.Pd,Nabdi Sukria, S.IP (DPMN), Helsa Noveri, S.Sos, M.Si (Inspektorat); dan Camat Tanjung Mutiara Hidayatul Taufik, S.STP termasuk sebagai moderator.(lk)