LOMBOK TIMUR, Marapi Post-Keluarga petahana pilkades Desa Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bagus Wacana R menutup akses jalan di Dusun Gubuk Keren, disebabkan kecewa, karena pemilih tidak lagi berpihak kepada petehana, sehingga hasil akhir dalam penghitungan sura dinyatakan berdasarkan data rekapitulasi panitia menyatakan kalah petahana tersebut.
Kabupaten Lombok Timur, Rabu (28/7/2021) gelar pilkades serentak, tidak kecuali Desa Selebung, tapi pilkades di Desa Selebung menunjukan petahana, Bagus Wacana R kalah telak, berada pada urutan nomor 4 dari 5 calon, dengan perolehan suara hanya 311. Sementara pendatang baru, Sarka Kartawang dengan nomor urut 4 meraih suara tebanyak, yaitu 1.347 suara.
Sementara itu nomor urut satu, Burhanudin Rifai dengan nomor urut pertama berada di posisi 2 dengan perolehan suara 641, di susul nomor urut 3, H. L. Ahmad Wildan, dan nomor urut 5, L. Ikmaludin, meraih suara paling bontot dengan suara yang diperoleh131.
Usai sudah perhelatan Pilkades serentak di Lombok Timur dengan aman dan tentram. Namun di Desa Selebung Ketangga, terjadi riak kekecewaan dari keluarga petahana, kecewa dengan pilihan masyarakat yang tidak mendukung keluarganya. Buntutnya, penutupan akses jalan masyarakat, di Dusun Gubuk Keren, Desa Selebung Ketangga.
Jalan itu dibuka di atas lahan pribadi, karena kalah pilkades, keluarga petahana menututup sebagian jalan tersebut, karena kalah pemilihan pilkades.
Lima tahun yang lalu, terang sumber menjelaskan, dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat saat itu, Bagus Wacana meminta ijin kepada salah satu keluarganya H. Damanhuri untuk membuka separuh lahannya, sebagai akses jalan buat masyarakat, agar dapat dilintasi motor dan mobil, dengan catatan masyarakat pengguna jalan itu harus memilihnya.
Tapi kenyataannya petahana gagal mempertahankan kursinya, hal inilah yang membuat salah satu keluarganya kecewa dan sempat menutup jalan pada malam sehabis pilkades di laksanakan. Namun karena pihak aparat dari Polsek Keruak dan Camat Keruak, Kamaruddin S.Sos, langsung datang memantau dan pendekatan ke pihak H. L. Damanhuri, malam itu tak jadi di lakukan penutupan jalan.
“Mereka menutup jalan ini karena kecewa tak di dukung masyarakat sekitar”, kata salah satu warga yang enggan di sebutkan Namanya. “Dulu kami sudah memilihnya, dan saat ini kami terserah mau memilih siapa, karena perjanjian itu tak di sebutkan untuk selamanya”, lanjut dia.
“Walau dia (Bagus Wacana) dulu berjanji mau membayar tanah ini buat warga, dan sekarang terbukti ternyata itu hanya janji kosong belaka, jadi wajar tak terpilih”, timpal salah satu warga yang dulu sebagai salah satu yang menginisiasi jalan ini.
Sementara Bahbinkamtibmas Desa Selebung Ketangga, Bripka Suhardi mengatakan, masalah tersebut telah di mediasi kepolisian bersama Camat. “Sudah di mediasikan, begitu kejadian, kami dari pihak aparat dan camat langsung turun tangan, dan pembelokiran jalan di hentikan sementara”, katanya.
Namun Kamis siang (29/7/2021) sudah teronggok batako yang akanpergunakan untuk penutup jalan, tembok tersebut disusun di tengah jalan, sehingga sebagian masyarakat mau melintasi berbalik, karena tak bisa lagi dilewati.
Masyarakat sangat kecewa dengan keputusan itu, namun mereka sadar, bahwa bagaimanapun juga jalan itu di bangun di atas lahan H. L Damanhuri, walaupun dulu sebelum terpilih Bagus Wacana R berjanji akan membayar tanah itu buat jalan mayarakat, asalkan memenangkan pertarungan pilkades pada saat itu, dan beliaupun saat itu memenangkan Pilkades.
Hal inilah yang membuat masyarakat kecewa, karena saat itu masyarakat telah memenuhi janjinya, sementara ptahana tidak memenuhi janjinya, padahal perjanjian itu telah tertuang dalam hitam dan putih di atas kertas bermetrai.(Fatra/Hen)