LUBUK BASUNG, Marapi Post-Pelaksanaan ibadah Shalat Idul Adha 1443 H, bertepatan Selasa (20/7/2021) di Masjid Nurul Falah, Monggong, Nagari Persiapan Surabayo, Kecamatan Lubuk Basung, Sumatera Barat, berjalan seperti biasa. Diluar masjid bertambah tiga saf.
Laporan Ketua Pengurus Masjid, Mawardi St. Rajo Endah, jelang pelaksanaan shalat, pembangunan utama melanjutkan tempat berwudhuk, dan program tambahan pemasangan kanopi di bagian depan masjid.
Terkumpul infak sebanyak Rp. 6.205.000, untuk anak yatim Rp500.000. Kas anak yatim hingga berita ini diturunkan berjumlah Rp8.110.000. Selain itu, walau MDA tidak aktif, disebabkan pandemi Covid-19 meliki kas sebanyak Rp12.240.000.
Pengurus mengundang Uztadz Zalfi Chandra dari Palembayan, sebagai khatib shalat idul adha. Dalam khotbahnya Zalfi Chandra, mengupas pentingnya musyawarah. Pentingnya musyawarah ini sudah dicontohkan dua Nabi Allah Ibrahim dan Ismail dalam peristiwa penting latar belakang lahirnya perintah qurban bagi umat islam yang mampu.
Ketika itu Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelih Ismail. Perintah itu turun melalui tiga malam berturut-turut. Hari keempat setelah Nabi Ibrahim setelah bermimpi, ia panggil anak kesayangannya yang semata wayang itu, menjelaskan, bahwa ia diperintah Allah untuk menyembelih Ismail.
Begitu Ibrahim menyampaikan perintah itu, malah Ismail, mendorong ayahnya untuk melaksanakan. “Kalau itu sudah perintah Allah, lakasanakan saja ayah!, ujar Ismail kepada ayahnya Nabi Ibrahim, tanpa rasa takut disembelih, karena perintah Allah”.
Uztadz Zalfi Chandra berkesimpulan, walau Ibrahim memiliki kekuasaan, apalagi kepada anaknya, tetapi Nabi Ibrahim tetap bermusyawarah dengan anaknya (Ismail) untuk menjelankan perintah Allah. Tapi dalam pelaksanaan perintah Allah itu, Allah berkehendak lain, ketika Ibrahim melaksanakan penyembelihan, spontan atas perintah Allah malaikat menggati Ismail dengan seekor kibas, Ismail tidak jadi tersembelih, yang tersembelih adalah kibas.
Tehadap musibah Covid-19 yang tengah mendera saat ini, tidak perlu terlalu ditakutkan, sebab hal itu sudah ketetapan Allah, yang terkena bukan hanya kita saja, tetapi dunia. Bukannya tidak percaya, semua kita percaya bahwa virus corona itu ada, karena itu waspadai di kita, keluarga kita, dan patuhi aturan yang dibuat pemerintah demi kemaslahatan bersama, terang Uztadz.(lk)