BAWAN, Marapi Post-Pandemi Covid-19, tidak menhalangi warga beraktivitas, kalau terus berdiam diri dirumah apa yang akan dimakan keluarga, dari mana dapat uang untuk biaya keluarga, termasuk biaya sekolah.
Kamsir (48), yang ditemui Sabtu (17/7/2021) ternyata tidak takut dengan penyebaran virus corona, ia tiap hari melaksanakan pekerjaan menyuling minyak sarai wangi di Simpang Ampek Tanah Lapang, Jorong Kampung Malayu, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Tanpa pakai masker ia bekerja menyuling minyak serai wangi yang bahan bakunya ia pungut dari kebun. Kalau pakai masker, sesak nafasnya, udara tidak bebas keluar masuk melalui hidung. Bila bekerja, apalagi pekerjaan agak berat, pernapasan sudah jelas agak berat.
Kamsil, sehari-hari dipanggil dengan sapaan Kamcin, baru memulai usaha penyulingan minyak serai wangi ini 2020, kira-kira baru satu tahun 4 bulan. Dikaruniai 3 anak. Serai wangi sebagai bahan baku dipungut dari kebun sendiri, tetapi warga lain juga sudah memulai membudi dayakan serai wangi, tetapi Kamcin belum mampu membeli.
Kamcin mendirikan bangunan dan perlengkapan penyulingan minyak serai ini didanai H. Edison yang merantau di Palembang. Minyak serai wangi dijual dipasar dengan harga Rp160 ribu per kilogram.
Tapi kendalanya saat ini, kandungan minyak (Rendemen) minyak serai rendah, sehingga satu kali menyuling hanya dapat 7 ons, karena serai sebagai bahan baku terlambat panen. Kalau panen tepat waktu akan didapat minyak serai satu liter satu drom ransang (kukus). Saat ini Kamcin miliki 4 drom kukus. Yang ia butuhkan saat ini pembinaan dari pihak pemerintah. Hingga saat ini ia mengaku belum dapat pembinaan.
Plt. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi-UMKM, Aguska, yang dikonpirmasi usaha kerajinan penyulingan minyak serai di Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari ini, memang belum ada pembinaan dari lembaga yang ia pimpin itu, ia menyatakan akan segera melakukan pembinaan, sesuai dengan bidang tugas yakni industrinya, kalau soal budi daya, itu adalah kewenangan OPD lain, terang Aguska.(lk)