LUBUK BASUNG, MP-Pelebaran jalan utama Kota Lubuk Basung ibukota Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dari Balai Selasa-Simpang Gudang Manggopoh melintasi Nagari Kampung Tangah, hingga berita ini diturunkan, secara pisik masih belum kelihatan, kayaknya masih terkendala.
Wali Nagari Kampung Tangah Gusri Mulyadi, ketika dihubungi Marapi Post Selasa 18 Mei 2021, diruang kerja di Kantaor Wali Nagari di Sikabu, menjelaskan, 68 pemilik lahan di Dusun I Sikabu sudah siap untuk menerima pembayaran bebasan objek yang akan tersenggol pelebaran jalan, mulai dari simpang jelang atau selepas Kantor Wali Nagari Kampung Tangah hingga perbatasan dengan Jorong Balai Satu Manggopoh.
Berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk pembayaran ganti untung terhadap objek yang bakal disenggol pelebaran jalan, Wali Magari Gusri Mulyadi tidak mengetahui sama sekali, alasannya, ia tidak mengetahui hitung-hitungannya, tapi yang jelas, 68 pemilik objek yang bakal tersenggol pelebaran pelebaran jalan tersebut sudah diukur BPN Agam, dan hasilnya langsung di kirim ke Provinsi, tapi tidak dijelaskan ke lembaga diserahkan BPN Agam itu.
Sebenarnya, terang Gusri Mulyadi, lagi, seluruh pemilik objek yang akan dibebaskan pada pelebaran jalan Balai Selasa-Simpang Gudang Manggopoh yang termasuk dalam Pemerintahan Nagari Kampung Tangah 254 orang, tapi karena keterbatasan dana Pemda Provinsi Sumatera Barat, baru yang dapat dibebaskan untuk tahap I baru pembayaran untuk 68 pemilik objek, sisanya belum.
Bupati Agam Dr. Andri Warman yang dihubungi di rumah dinas bupati di Padang Baru Lubuk Basung, menjelaskan, pelebaran jalan dari Pasar Balai Selasa-Simpang Gudang Manggopoh, sudah program utama bupati, sebab, terang bupati, bila pelebaran jalan dari Pasar Balai Selasa-Simpang Gudang Manggopoh itu belum tuntas, akan kelihatan eloknya Kota Lubuk Basung ibukota Kabupaten Agam, terang Bupati Agam Dr. Andri Warman.(lk)