MANINJAU, Marapi Post-Drs. Teja Dirgahayu diberhentikan Ketua Pembina Yayasan Ondok Pesantren (Ponpes) Profesor Dokhtor Hamka Robert Bashir, sebagai Ketua Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Profesor Dkhtor Hamka di Kubu Gadang Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tanpa jelas sebab musabnya.
Drs. Teja Dirgahayu ketika dijumpai Media Online marapipost.com Kamis (25/3/2021) di Lubuk Basung menjelaskan, bahwa Ketua Pembina Yayasan Ponpes Prof. Dr. Hamka Robert Bashir telah memberhentikan beliau dari ketua pengurus yayasan ponpes tersebut tanpa diketahui apa sebabnya, dan mengangkat Drs. Mukhlis, MM sebagai ketua pengurus menggantikan Drs. Teja Dirgahayu.
Drs. Teja Dirgahayu diberhentikan dengan Surat Ketetapan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Profesor Dokhtor Hamka Nomor 011/SK/Pembina/II/2020, tanggal 29 November 2020, menimbang rapat dewan pembina yayasan hari ahad 29 November 2020, tentang kebijakan dari ketua pengurus Yayasan Pondok Pesantren Profesor Doktor Hamka.
Tapi Teja Dirgahayu tidak mengetahui, kebijakan apa yang disebut Robert Bashir dalam surat keputusan yang ia tanda tangani itu. Ketua Pembina Yayasan Ponpes Prof. DR. Hamka Robert Bashir, terang Teja, mengirim surat tanpa nomor, tertanggal 29 November 2020 kepada ia (Teja Dirgahayu), isinya pemberhentian ia sebagai Ketua Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Prof. Dr. Hamka.
Dalam surat yang ditanda tangani ketua pembina yayasan ponpes Prof. Dr. Hamka Robert Bashir itu, menulis, setelah mencermati perkembangan Yayasan Pondok Pesantren Profesor Dokhtor Hamka, baik mendengar langsung tentang laporan pengeluaran keuangan dari ketua pengurus yayasan maupun dari pihak lain, termasuk klarifikasi dengan pihak pemilik yang di Koto Kecil (Puduang), pembangunan kampus II ponpes tersebut.
Sesuai dengan wewenang pembina yayasan, Rober Bashir telah mengeluarkan saja surat pemberhetian Teja Dirgahayu dari ketua pengurus yayasana Prof. Dr. Hamka, keputusan tersebut sangat mengejutkan Teja Dirgahayu, karena apa yang terakan dalam surat tersebut tidak berdasar sama sekali. “Saya tidak pernah memegang uang, dan selalu berupaya untuk kemajuan yayasan”, terang Teja Dirgahayu.(LUKMAN)