LUBUK BASUNG, Marapi Post.com-Belajar daring untuk pelaksanaan PBM bagi anak didik sudah jelas tidak memberikan efektif sebagai incentive (Peransang) kecerdasan anak. Tapi karena peraturan yang turun dari pemerintah pusat, mesti dipatuhi dan ditaati, kalau tidak dipatuhi dan ditaati, tentu ada resiko, bila terjadi hal-hal yang tidak dinggini. Yang efektif belajar itu adalah tatap muka.
Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Sumatera Barat Drs. Isra, M. Pd mejawab pertanyaan Marapi Post.com Kamis (16/7/2020) di Jalan Koto Padang Baru Lubuk Basung.
Sampai ada ketentuan lebih lanjut, terang Isra, anak didik mengikuti mata pelajaran melalui belajar jarak jauh memanfaatkan jaringan internet dengan fasilitas alat komunikasi Handphon (HP). Hal itu diakui sangat sulit, sedang anak didik lama saja sudah susah, alagi peserta didik baru, akan lebih sulit lagi, jelas Isra.
Tapi ada angin segar mulai berembus soal pendidikan ini, pemerintah pusat tengah memeprtimbangkan bagi daerah termasuk zona kuning diperbolehkan melaksanakan PBM tatap muka, dengan catatan tetap mengikuti protokol kesehatan, tutup mulut dan hidung dengan masker, cuci tangan alat cuci tangan yang disedia, sebelum masuk kelas terlebih dahulu dicek suhu badan.
Menyikapi itu, Dinas Pendidikan Kbupaten Agam sudah mengajukan pembentukan tim verifikasi kelpangan (Sekolah-sekolah). Diajukan yang akan turunkan kelapangan 4 tim. Masing-masing dipimpin, bupati, Ketua DPRD, wabup, dan sekda. Tim itu sudah diajukan kepada bupati, terang Isra.(MP-001)