AgamSumatera Barat

Gawat, Tidak Hanya Covid, WC Juga Mulai Menyerang Padi Sawah Agam

×

Gawat, Tidak Hanya Covid, WC Juga Mulai Menyerang Padi Sawah Agam

Sebarkan artikel ini
Inilah bentuk kerusakan serangan Hama Wereng Coklat (WC) bila menyerang tanaman padi.(ILUSTRASI)

LUBUK BASUNG, Marapi Post-Sudahlah tenaga lapangan (Penyuluh Pertanian) dilapangan sangat tidak memadai, hama wereng menyerang pula. Hama wereng itu semenjak dahulukala juga sudah ada, tapi karena ada petugas yang cukup, sarana pengendalian yang lengkap hama itu juga dapat dikendalikan.

Serangan wereng itu memang dahsyat, dapat membawa kerugian besarbagi petani, gagalnya panen (Puso), seperti terjadi pada tahun 70-an dan tahun 80-an melumat Kabupaten Agam. Selain itu yang perlu diwaspadai juga adalah serangan hama tikus yang juga tidak kalah ganasnya dibanding hama wereng.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ir. Arief Restu, M. Si, Senin (16/8/2021), kondisi saat ini sudah 227 hektar tanaman padi sawah rakyat Kabupaten Agam masyarakat terserang hama wereng coklat, catatan ini sejak Januari hingga Juni 2021.

Serangan hama wereng itu; Kecamatan Tanjung Mutiara seluas 27 hektar, Ampek Nagari 50 hektar dan terluas di Kecamatan Lubuk Basung 150 hektar. Serangan wereng ini, terang Arief Restu belum lagi sampai ke taraf puso atau gagal panen, namun berdampak pada penurunan produksi padi rakyat di Kabupaten Agam, kata Arief.

Mengantisipasi hal ini, Dinas Pertanian Agam bekerjasama dengan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Jumat (13/8/2021) melasanakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) pada beberapa lokasi sawah milik Kelompok Tani Sawah Laweh, Nagari Lubuk Basung, dan Kelompok Tani Sri Antokan Nagari Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung.

Di 2 kelompok itu luas tanaman padi sawah yang diserang hama wereng coklat sekitar 2,25 hektar, dibarengi luas areal terancam dan kemungkinan terserang adalah seluas 26 hektar. Pengedalian OPT melalui Gerdal memang tidak dapat totalitas, pelaksanaannya harus rutinitas dan berkelanjutan.

Tidak hanya itu, tapi juga diimbangi dengan pengedalian dan pencegahan secara alami, caranya,  menanam tanaman refugia disekitar areal persawahan sebagai rumah musuh alami hama wereng. Di samping itu, untuk memutus mata rantai penyebaran hama wereng.

Selain terus melakukan penyuluhan terhadap pemahaman bahaya serangan hama, juga disarankan petani untuk mengganti varietas tanaman padi dengan bibit unggul yang tahan serangan hama wereng, kata Arief Restu.

Mengganti varietas yang tahan serangan hama wereng cara paling tepat untuk dilakukan, agar tidak kembali diserang OPT. Jika petani tidak mau, setiap tahun padi petani akan terus terancam serangan hama wereng, ujar Arief lagi.

Arief mengaku telah menyampaikan ke seluruh jajaran petugas agar lebih intensif melaksabakan kegiatan pengamatan, waspada dan gerak cepat ambil tindakan pengendalian OPT sesegera mungkin. Upaya itu dilakukan agar kejadian serangan OPT seperti wereng coklat ini, tidak meluas dan mengganggu terhadap produksi padi di Kabupaten Agam, ulas Arief lagi.(lk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *